Konfirmasi Kimia Farma
Di lain sisi, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) juga mengakui adanya dugaan pelanggaran pada laporan keuangan entitas anaknya, PT Kimia Farma Apotek (KFA).
Direktur Utama Kimia Farma, David Utama mengatakan manajemen KAEF menemukan dugaan pelanggaran integritas penyediaan data laporan keuangan yang terjadi di anak usaha yaitu KFA pada periode tahun 2021-2022.
"Untuk di Kimia Farma Apotek yang sekarang ada pembenahan karena ada integritas penyampaian data laporan keuangan, menurut saya fokusnya belum jadi IPO,” ujar David dalam keterangan resminya.
Seiring dengan Kementerian BUMN dan PT Bio Farma (Persero) yang merupakan Holding BUMN Farmasi, KAEF berjalan bersama pemegang saham untuk menjalankan "bersih-bersih" di internal KFA.
"Saat ini Manajemen KAEF tengah menelusuri lebih lanjut atas dugaan tersebut melalui audit investigasi yang dilakukan oleh pihak independen. Adanya faktor-faktor di atas mengakibatkan kerugian KAEF secara konsolidasi pada tahun 2023 mencapai Rp1,82 triliun," pungkas David.