Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Energi Paling Membara Dibandingkan Saham Lain, Mengapa?

Indeks saham sektor energi melaju kencang 7,7% sejak awal tahun, analis melihat terdapat beberapa penyebab terhadap penguatan indeks ini.
Pekerja melakukan proses pencetakan feronikel di salah satu pabrik tambang milik Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pekerja melakukan proses pencetakan feronikel di salah satu pabrik tambang milik Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks saham sektor energi yang tergabung dalam IDXEnergy tercatat telah menguat 7,7% sejak awal tahun atau dengan laju terkencang dibandingkan dengan sektor lain. Analis melihat terdapat beberapa faktor yang menguatkan laju indeks sektoral ini. 

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Adityo Nugroho mengatakan penguatan indeks sektoral energi didorong oleh pertama, pelemahan nilai tukar rupiah. Adityo menjelaskan pelemahan rupiah ini berimbas positif terhadap sektor energi yang mencatatkan pendapatannya dalam dolar AS.

"Selain itu, pelemahan rupiah juga berimbas positif untuk emiten batu bara yang sebagian besar pasarnya untuk ekspor," ujar Adityo, Senin (10/6/2024). 

Faktor kedua, adalah stabilnya harga komoditas energi menjelang akhir kuartal II/2024. Hal ini menurut Adityo membuat peluang bagi emiten-emiten di sektor energi untuk mempertahankan kinerjanya. 

"Paling tidak seperti di kuartal I/2024 lalu. Ini menjadi katalis positif di tengah kondisi makro yang cenderung mulai melambat," ucap Adityo.

Adityo melanjutkan Mirae Asset Sekuritas masih memberikan pandangan netral untuk sektor energi, meskipun terdapat peluang kenaikan permintaan batu bara akibat perubahan kondisi cuaca yang mendorong peningkatan permintaan energi listrik di Asia Tenggara. 

Adapun untuk sektor ini, Mirae Asset Sekuritas memilih saham ADRO sebagai top picks karena berpotensi mempertahankan angka penjualan yang solid untuk kuartal II/2024.

Sebagai informasi, posisi penguatan IDXEnergy ini berbanding terbalik apabila dibandingkan dengan penutupan perdagangan pada akhir tahun 2023. Saat itu, Indeks sektoral energi menjadi salah satu indeks sektoral dengan pelemahan terdalam, yakni 7,84% selama tahun 2023.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan indeks sektoral energi didorong oleh saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) yang telah menguat 140% sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan Jumat (7/6/2024). DSSA memberikan dorongan sebanyak 116,46% atau 149,92 poin ke IDXEnergy. 

Selain DSSA, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) dan saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) juga menjadi pendorong dari IDXEnergy. Saham PGAS menguat 40,54% secara YTD dan ADRO menguat 26% sejak awal tahun. 

Kedua saham tersebut mendorong IDXEnergy masing-masing 52,34 poin atau 40,66% dan43,69 poin atau setara 33,94% sejak awal tahun. 

Sementara itu, saham yang menjadi pemberat gerak IDXEnergy adalah saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) yang turun 38,55% sejak awal tahun dan memberatkan indeks energi 43,51%. 

------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper