Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Portofolio Lo Kheng Hong ANJT Anggarkan Capex Rp599 Miliar 2024

Emiten CPO portofolio Lo Kheng Hong, Austindo Nusantara Jaya (ANJT) menganggarkan belanja modal sebesar US$36,8 juta atau setara Rp599 miliar untuk tahun 2024.
Direksi PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (5/6/2024). JIBI/Annisa Kurniasari Saumi.
Direksi PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (5/6/2024). JIBI/Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten portofolio Lo Kheng Hong PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$36,8 juta atau setara Rp599,17 miliar (kurs Jisdor Rp16.282 per dolar AS per 5 Juni 2024).

Head of Corporate Planning, Reporting and Business Development Finance & Accounting ANJT Windianti mengatakan perseroan menganggarkan belanja modal sebesar US$36,8 juta sepanjang tahun 2024.

Rencananya, sebagian besar belanja modal ini akan digunakan untuk replanting total 1.733 hektar lahan sawit, dengan anggaran US$8,8 juta. Windianti merinci hingga April 2024, ANJT telah melakukan replanting terhadap total 394 ha lahan, dari total 1.733 ha.

Penggunaan selanjutnya untuk belanja modal ANJT adalah sebesar US$3,5 juta untuk laterisasi pada PT Permata Putera Mandiri (PPM) dan PT Putera Manunggal Perkasa (PMP).

Selanjutnya sebesar US$1,7 juta untuk boiler dan turbin di PPM dan PMP, US$1,5 juta untuk water management, US$0,7 juta untuk kompensasi lahan, dan sisanya sebesar US$0,8 juta untuk perumahan karyawan.

"Realisasi capex hingga Maret 2024 adalah sebesar 16,4%," kata Windianti dalam paparan publik ANJT, Rabu (5/6/2024).

Adapun pada kuartal I/2024, ANJT mencatatkan pendapatan senilai US$48,91 juta atau setara Rp765,79 miliar. Pendapatan ini turun 4,33% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$51,12 juta.

Manajemen menjelaskan ANJT memproduksi sebesar 173.226 metrik ton (MT) tandan buah segar (TBS) dari perkebunan inti pada kuartal I/2024, lebih rendah dibandingkan produksi TBS pada kuartal I/2023 sebesar 187.060 MT.

Sementara itu, produksi CPO ANJT per kuartal I/2024 adalah sebesar 56.601 MT, turun 5,7% dibandingkan kuartal I/2023 sebesar 60.051 MT.

Penjualan CPO ANJT juga turun 3,9% menjadi 55.857 MT di tiga bulan pertama 2024, dari 58.103 MT di tiga bulan pertama 2023. Selain itu, volume penjualan PK turun 9,8% menjadi 11.135 MT dari 12.349 MT pada 3 bulan 2023. Sementara itu, volume penjualan PKO pada kuartal I/2024 adalah sebesar 650 MT.

ANJT tercatat membukukan rugi bersih sebesar US$3,62 juta atau setara Rp59,06 miliar di kuartal I/2024. Rugi bersih ini turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$3,76 juta. 

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper