Bisnis.com, JAKARTA - Peretas atau hacker Joe Grand dan timnya berhasil memulihkan dompet berisi 43,6 Bitcoin atau kini yang sekitar Rp48,7 miliar dari dompet yang terkunci selama satu dekade.
Mengutip Forbes pada Selasa (4/6/2024) diketahui bahwa keberhasilan ini terjadi setelah pemilik dompet, yang hanya dikenal dengan Michael, kehilangan akses pada sejak 2013.
Diketahui bahwa pada 2022, seorang pemilik bitcoin tersebut yang meminta untuk tetap anonim menghubungi Joe Grand.
Adapun, Grand atau “Kingpin” menolak permintaan ini lantaran pekerjaan utamanya adalah sebagai konsultan bagi para pengembang sistem untuk membantu menghentikan orang-orang sepertinya, agar tidak dapat membobol.
Namun, setahun kemudian, Grand memutuskan untuk mencoba membantu dengan bantuan rekannya dari Jerman bernama Bruno.
Permasalahannya kemudian muncul pada pembuatan kata sandi rumit oleh Michael menggunakan pengelola kata sandi RoboForm, yang kemudian dienkripsi menggunakan TrueCrypt.
Baca Juga
Sayangnya, file kata sandi terenkripsi tersebut rusak dan tidak ada cadangan, menyebabkan Michael kehilangan akses ke dompet bitcoinnya.
Setelah berbulan-bulan bekerja keras, Grand dan Bruno berhasil merekayasa balik perangkat lunak RoboForm versi lama dan menemukan kelemahan pada generator bilangan acak semu yang digunakan saat itu.
Adapun, kata sandi tersebut tidak acak seperti yang diperkirakan lantaran terikat pada tanggal dan waktu pembuatan.
Dengan menyesuaikan parameter setelah mendapatkan informasi lebih lanjut dari Michael, kata sandi yang dibuat pada 15 Mei 2013 pukul 16:10 GMT akhirnya ditemukan oleh para peretas.
Michael kemudian menjual beberapa dari bitcoinnya setelah berhasil mengakses dompet tersebut pada akhir tahun 2023. Grand dan Bruno juga telah mengambil persentase imbalan mereka atas jasanya.
Dengan 30 BTC yang tersisa di dompetnya, Michael memiliki sekitar US$3 juta. Michael kemudian berencana untuk menunggu hingga nilai tukar mencapai US$100.000 untuk dicairkan.
Adapun, pengembang RoboForm, Siber Systems, telah mengkonfirmasi bahwa masalah generator acak telah diperbaiki pada tahun 2015.