Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Potensi Dana Tapera Ratusan Triliun, Pasar Obligasi RI Kian Semarak

Dengan penempatan mayoritas dana Tapera di surat berharga negara (SBN), pasar obligasi Indonesia diprediksi semakin semarak.
Alifian Asmaaysi, Rizqi Rajendra
Minggu, 2 Juni 2024 | 08:10
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko bersama BP Tapera, Kemenaker, Kemenkeu, Kemen PUPR, OJK, menggelar konferensi pers tentang program Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA) di Gedung Bina Graha, Jakarta Pusat, Jumat (31/5/2024). Foto: Akbar Evandio
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko bersama BP Tapera, Kemenaker, Kemenkeu, Kemen PUPR, OJK, menggelar konferensi pers tentang program Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA) di Gedung Bina Graha, Jakarta Pusat, Jumat (31/5/2024). Foto: Akbar Evandio

Mayoritas Dana Tapera di SBN

Potensi Dana Tapera Ratusan Triliun, Pasar Obligasi RI Kian Semarak

Dana kelolaan Tapera) ditempatkan pada sejumlah instrumen investasi dengan porsi terbesar di obligasi.

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho menyatakan porsi investasi dana Tapera paling besar bakal dialokasikan pada instrumen investasi Surat Berharga Negara (SBN).

Heru mengatakan portofolio investasi yang saat ini sedang dikelola itu berasal dari simpanan peserta eks Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (BAPERTARUM-PNS).

"Ini [dana peserta eks Bapertarum] kita optimalkan melalui kontrak investasi kolektif yang dijalankan oleh manajer investasi. Portofolionya kurang lebih 80% di obligasi, paling banyak di obligasi negara," kata Heru dalam konferensi pers, Jumat (31/5/2024).

Selain SBN, dana Tapera juga dipupuk melalui instrumen investasi obligasi korporasi. Heru memastikan, instrumen obligasi yang dipilih yakni obligasi dengan rating tinggi minimal grade A.

Seiring dengan hal itu, Heru menegaskan bahwa persentase profit menabung via iuran Tapera dipastikan jauh lebih tinggi ketimbang masyarakat menginvestasikan dananya pada deposito.

"Yang pertama tadi itu, pengembalian pokok tabungan dan hasil pemakaiannya yang saat ini rata-rata masih di atas suku bunga deposito," pungkasnya.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper