Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Sepatu Bata (BATA) Tutup Pabrik dan PHK Karyawan

PT Sepatu Bata Tbk. (BATA) menutup pabrik Purwakarta dan memberhentikan karyawannya karena kerugian berulang dan permintaan produk yang turun.
Logo sepatu Bata di tengah ratusan pasangan sepatu dan sendal Bata di salah satu pusat perbelanjaan/dok. website Bata
Logo sepatu Bata di tengah ratusan pasangan sepatu dan sendal Bata di salah satu pusat perbelanjaan/dok. website Bata

Bisnis.com, JAKARTA - PT Sepatu Bata Tbk. (BATA) menutup pabrik Purwakarta dan memberhentikan karyawannya karena kerugian berulang dan permintaan produk yang turun. 

Manajemen BATA dalam laporan keuangan menjelaskan keputusan pemberhentian sejumlah karyawan di pabrik Purwakarta dan penutupan pabrik dilakukan sebagai respons terhadap kerugian yang terus berulang selama empat tahun terakhir serta menurunnya permintaan untuk jenis produk yang diproduksi di pabrik tersebut.

“Karena kondisi-kondisi di atas, Perusahaan telah memutuskan untuk menghentikan produksi di pabrik Perusahaan di Purwakarta pada tanggal 30 April 2024. Keputusan ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris, berdasarkan keputusan sirkuler pada tanggal 29 April 2024,” tulis manajemen, dikutip Jumat (31/5/2024). 

Sebagai langkah awal, BATA telah menyelesaikan proses pemutusan kontrak kerja dan membayar pesangon kepada karyawan yang terkena dampaknya sebesar Rp16,7 miliar hingga tanggal 15 Mei 2024. 

Dampak finansial dari pemutusan kontrak ini akan dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2024.

Selain itu, manajemen sedang mengevaluasi total dampak dari keputusan ini terhadap pelaporan keuangan Grup, menunjukkan keseriusan perusahaan dalam menangani konsekuensi dari langkah. 

Seperti yang diketahui, BATA mencatatkan total liabilitas sebesar Rp548,17 miliar dengan rincian liabilitas jangka pendek sebesar Rp503,75 miliar dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp44,42 miliar. 

Adapun ekuitas BATA hingga akhir Maret 2023 tercatat sebesar Rp117,75 miliar dengan total aset mencapai Rp665,93 miliar. 

Kemudian, BATA mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp13,85 miliar. Rugi ini lebih rendah 49,10% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp27,14 miliar. 

BATA melaporkan penjualan bersih sebesar Rp11,45 miliar sepanjang kuartal I/2024. Penjualan tersebut turun 16,62% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp136,08 miliar.

-------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper