Bisnis.com, JAKARTA - Emiten transportasi dan logistik, PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) menorehkan kinerja moncer pada kuartal I/2024, dengan kenaikan laba dan pendapatan.
Mengacu laporan Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih MPXL melonjak 123,6% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp4,08 miliar pada tiga bulan pertama 2024, dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp1,82 miliar.
Direktur Utama MPXL Wijaya Candera mengatakan, kenaikan laba bersih tersebut sejalan dengan meningkatnya pendapatan material dan jasa angkut yang berlokasi di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Selain itu pendapatan perseroan ditopang oleh meningkatnya pengangkutan limbah batubara PLTU (FaBa).
Capaian laba itu didorong pendapatan MPXL yang juga naik 60,24% YoY menjadi Rp45,42 miliar, dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp28,34 miliar.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan jasa angkut naik sebesar 149,21% menjadi Rp24,8 miliar pada kuartal I/2024 dibandingkan sebelumnya sebesar Rp9,9 miliar.
Lalu, adanya pertumbuhan penjualan material sebesar 12,1% menjadi Rp20,6 miliar dibandingkan sebesar Rp18 miliar pada kuartal I/2023.
Baca Juga
"Kedepannya, MPXL masih akan berfokus pada segmen perdagangan material dan jasa angkut yang menjadi core business perseroan, dengan terus melakukan pengembangan transportasi logistik lainnya seperti fly ash, bottom ash, clinker, lime stone, dan coal," jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (9/5/2024).
Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok perseroan terkerek 47,39% ke level Rp35,46 miliar, dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp24,06 miliar.
Alhasil, laba bruto MPXL naik 132% ke level Rp9,95 miliar, dibandingkan periode kuartal I/2023 sebesar Rp4,28 miliar.
Meski kinerja naik, namun kas dan bank akhir tahun turun -21,59% menjadi Rp187,18 miliar, dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp238,73 miliar.
Berdasarkan neraca, total aset MPXL sebesar Rp169,12 miliar per 31 Maret 2024, atau naik dibandingkan posisi Desember 2023 sebesar Rp155,11 miliar.
Liabilitas perseroan naik menjadi Rp75,54 miliar, dibandingkan posisi Desember 2023 sebesar Rp65,62 miliar. Sementara itu ekuitas MPXL sebesar Rp93,57 miliar dibandingkan posisi akhir 2023 sebesar Rp89,48 miliar.
Strategi pada tahun ini, perseroan telah menambah 50 unit armada truk tronton baru untuk memenuhi kenaikan permintaan angkutan dari kontrak bisnis jangka panjang perseroan. Wijaya menjelaskan armada baru tersebut akan diproyeksikan untuk meningkatkan pendapatan sebesar Rp50 miliar.
"Sehingga target perusahaan sebesar Rp222 miliar di 2024 dapat tercapai. Tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan, tetapi juga akan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi di sektor angkutan dan logistik," katanya.
Perseroan melalui anak usahanya MPX Indorental Gemilang juga telah menjalin kemitraan strategis dengan kontrak selama 5 tahun ke depan dengan perusahaan Power China dalam menyediakan alat berat untuk dioperasikan di dalam area tambang batu andesit yang berlokasi di Palu, Sulawesi Tengah, serta pengiriman ke IKN menggunakan kapal tongkang.