Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk. (EXCL) Dian Siswarini menanggapi kabar merger dengan emiten telekomunikasi Grup Sinarmas, PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN).
Dian menuturkan pihaknya melihat konsolidasi merupakan hal yang baik bagi industri, masyarakat, maupun operator telekomunikasi. Akan tetapi, lanjutnya, urusan aksi korporasi tersebut merupakan ranah pemegang saham.
"Jadi pembicaraan, diskusi yang terjadi di tataran pemegang saham. Sampai saat ini tidak ada atau belum ada hilalnya, kepastian, seperti itu," kata Dian dalam Halalbihalal Media bersama XL Axiata, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).
Meski demikian, lanjut Dian, baik seluruh pemegang saham EXCL maupun pihak lainnya selalu melihat ke arah konsolidasi. Menurutnya, apabila terjadi, maka akan ada pengumuman sesuai dengan peraturan yang ada.
"Jadi kami belum melihat hilal kapan akan terjadi. Kalaupun terjadi akan ada disclosure sesuai peraturan yang ada," tutur Dian.," tutur Dian.
Sebelumnya, melansir Bloomberg pemilik XL Axiata dan FREN dikabarkan sedang membahas struktur transaksi potensial yang akan menciptakan entitas senilai US$3,5 miliar, dengan sekitar 100 juta pelanggan.
Baca Juga
Kesepakatan merger tersebut bisa melibatkan kombinasi kas dan saham, kata sumber Bloomberg yang tidak ingin disebutkan namanya.
Menurut sumber tersebut, kesepakatan yang tidak mengikat atau non-binding agreement mungkin akan dicapai dalam beberapa bulan mendatang, memungkinkan perusahaan untuk melanjutkan negosiasi dan melakukan due diligence.
"Pembicaraan masih berlangsung dan tidak ada jaminan jika Axiata yang berbasis di Kuala Lumpur dan Sinar Mas akan melanjutkan merger," tutur sumber tersebut.
Axiata dan Sinar Mas yang berbasis Jakarta menghidupkan kembali pembicaraan merger tahun lalu. Opsi lain yang sedang dipertimbangkan termasuk perjanjian berbagi jaringan dan kemitraan, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.