Bisnis.com, JAKARTA – Bisnis Indonesia akan menggelar kegiatan Bisnis Indonesia BUMN Forum 2024 dalam bentuk panel diskusi yang mengundang regulator, akademisi, tenaga ahli, serta perwakilan perusahaan BUMN pada Selasa (30/4/2024).
Dengan mengusung tema “Penguatan Kontribusi BUMN untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”, kegiatan Bisnis Indonesia BUMN Forum dapat memberikan wawasan dan informasi yang krusial bagi pihak-pihak yang terlibat di sekitaran lini usaha plat merah ini.
Dalam periode 5 tahun ke belakang, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai perusahaan plat merah telah menorehkan berbagai prestasi cemerlang yang telah berkontribusi bagi pemasukan negara.
Kontribusi terbesar BUMN tentu saja adalah pembukuan nilai aset tertinggi sepanjang sejarah sebesar Rp10.101 Triliun, di mana kinerja bagus BUMN ini tidak lepas dari tata kelola perusahaan yang mengedepankan misi AKHLAK serta pengedepanan efisiensi dengan perampingan BUMN, dari yang awalnya 74 menjadi 65 perusahaan, membuat efektivitas kinerja perusahaan BUMN semakin maksimal.
Keberhasilan perusahaan BUMN dalam selalu bertumbuh tentunya harus diiringi dengan visi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Orientasi untuk mengedepankan sustainability harus terus selaras dengan pengembangan dan ekspansi bisnis perusahaan BUMN. Hal ini dibutuhkan agar perusahaan-perusahaan BUMN dapat terus konsisten untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas.
Acara BUMN Forum 2024 berlangsung pada Selasa (30/4/2024). Berikut link pendaftarannya registrasi BUMN Forum 2024.
Baca Juga
Dalam acara BUMN Forum 2024, Menteri BUMN RI Erick Thohir akan memberikan keynote perihal Mengakselerasi Kinerja BUMN yang Berkelanjutan.
Berikut Susunan Pembicara dalam BUMN Forum 2024
Keynote: Erick Thohir, Menteri BUMN RI – Mengakselerasi Kinerja BUMN yang Berkelanjutan
Sesi 1 – Mewujudkan Ketahanan Energi yang Berkelanjutan
- Sekretaris Jenderal Kementerian SDM, Dadan Kusdiana
- Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati
- Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo
Sesi 2 - Laju Inovasi Keuangan Digital Menjembatani Pemberdayaan UMKM
- Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae
- Ketua Umum Hipmi, Akbar Himawan Buchari
- Direktur Utama Bank BRI, Sunarso
Sesi 3 - Membangun Masa Depan Pangan yang Berdikari
- Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi
- Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krishnamurti
- Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III, Mohammad Abdul Ghani
- Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi
Kinerja BUMN 2023
Menteri BUMN Erick Thohir melaporkan laba konsolidasi yang diakumulasikan perusahaan pelat sepanjang 2023 tembus Rp292 triliun, atau meningkat sekitar 15% jika dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya.
“Untuk 2023, nanti hasil audit, kami secara kas mencapai Rp292 triliun. Artinya, ada kenaikan kurang lebih cukup signifikan hampir Rp38 triliun [dibandingkan 2022],” ujar Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Dia menjelaskan bahwa sejatinya, laba 2022 lebih tinggi dibandingkan 2023 jika diakumulasikan dengan laba nontunai hasil dari restrukturisasi Garuda Indonesia, yang mencapai Rp55,7 triliun. Dengan demikian, laba pada 2022 tercatat sebesar Rp254 triliun.
Di sisi lain, Ketua Umum PSSI tersebut juga melaporkan bahwa dividen BUMN 2023 yang mencapai Rp81,2 triliun telah sepenuhnya masuk ke kas negara melalui Kementerian Keuangan.
Sebagaimana diketahui, realisasi setoran dividen 2023 sejauh ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah. Setoran dividen yang masuk dalam pos Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) tersebut tumbuh sebesar 102,1% secara year-on-year (YoY).
Dalam kurun 10 tahun terakhir, kontribusi dividen BUMN cenderung bergerak fluktuatif. Menyitir laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) setoran dividen BUMN pada 2015 tercatat sebesar Rp37,64 triliun, lalu menurun ke level Rp37,13 triliun pada 2016.
Selanjutnya, setoran dividen 2017 naik menjadi Rp43,90 triliun dan lanjut bertumbuh ke posisi Rp45,06 triliun pada 2018. Adapun setoran dividen tahun 2019 mencapai Rp80,7 triliun.
Setoran ini kemudian turun menjadi Rp66,1 triliun pada 2020 dan kembali melemah ke Rp30,5 triliun pada 2021. Namun, pada 2022, setoran dividen BUMN naik menjadi Rp40,6 triliun. Setoran ini lantas kembali melesat pada 2023 dengan realisasi mencapai Rp82,1 triliun.