Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Rabu (17/4/2024)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih cenderung tertekan pada perdagangan hari ini.
Annisa Kurniasari Saumi, Maria Elena
Rabu, 17 April 2024 | 12:48
Karyawan menunjukan uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih cenderung tertekan pada perdagangan usai libur Lebaran, Rabu (17/4/2024). Rupiah juga menghadapi sikap Federal Reserve yang masih ragu memangkas suku bunga sehingga dolar AS cenderung tinggi.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah masih akan ditutup melemah pada rentang Rp16.160-Rp16.250 per dolar AS pada Rabu (17/4/2024).

Kemarin, Selasa (16/4/2024), rupiah ditutup melemah 2,07% ke Rp16.175,5 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,08% ke 106,29.

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia ditutup bervariasi. Yen Jepang turun 0,10%, dolar Singapura turun 0,12%, dolar Taiwan turun 0,36%, won Korea Selatan turun 0,77%, dan peso Filipina turun 0,31%.

Kemudian rupee India turun 0,09%, yuan China melemah 0,02%, ringgit Malaysia melemah 0,29%, dan baht Thailand naik 0,25%.

Ibrahim Assuaibi menjelaskan salah satu penyebab penguatan indeks dolar adalah karena menguatnya data ekonomi AS, salah satunya data penjualan ritel yang naik 0,7% dari bulan lalu.

Di sisi lain, lanjut dia, inflasi AS yang masih cukup tinggi membuat Bank Sentral Amerika Federal Reserve ragu-ragu mengambil langkah untuk menurunkan suku bunga atau mempertahankan suku bunga.

Ibrahim memperkirakan The Fed bisa saja menaikkan suku bunga karena eskalasi konflik yang tinggi di timur tengah.

Di sisi lain, kata dia, komentar dari pejabat The Fed yang mengatakan kemungkinan besar The Fed tidak akan menurunkan suku bunga di semester II/2024 atau hanya menurunkan 25 bps membuat indeks dolar kembali mengalami penguatan.

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Rabu (17/4/2024)

Dari Timur Tengah, lanjut Ibrahim, Kementerian Perang di Israel memberikan pernyataan di akhir pekan Israel akan melakukan serangan balik ke Iran. Ibrahim memperkirakan hal ini membuat indeks dolar akan menuju 110-112, yang merupakan level tertinggi sepanjang masa yang ditakutkan pasar.

"Dampaknya apa ke Indonesia? Ini akan membuat harga minyak mentah mengalami kenaikan sampai US$100 per barrel dan ini akan membuat impor minyak Indonesia membengkak. Indonesia adalah salah satu importir minyak mentah terbesar di Asia," kata Ibrahim, Selasa (16/4/2024).

Dampak kedua, kata Ibrahim, intervensi BI di pasar DNDF kemungkinan besar tidak akan cukup kuat menahan laju pelemahan rupiah, sehingga di akhir bulan ini BI harus menaikkan suku bunga 25 bps untuk menstabilkan rupiah.

Kemudian, lanjutnya, pemerintah juga harus melakukan intervensi melalui operasi pasar karena harga bahan pokok yang mengalami kenaikan perlu distabilkan.

Akan tetapi, lanjutnya, Indonesia juga akan diuntungkan karena AS memberikan sanksi ke Rusia tidak boleh melakukan ekspor komoditas. Hal ini membuat harga-harga komoditas melonjak tinggi dan ini akan dinikmati Indonesia.

Peningkatan harga komoditas seperti CPO, batu bara, nikel, dan timah ini akan membuat neraca perdagangan Indonesia cukup baik. Menurut Ibrahim hal ini akan menahan laju penguatan indeks dolar.

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Rabu (17/4/2024)

Langkah BI Stabilkan Rupiah

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menegaskan akan terus melakukan langkah-langkah, juga intervensi di pasar untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Edi Susianto menyampaikan bahwa BI akan menjaga keseimbangan supply-demand valas di pasar melalui triple intervention, khususnya di pasar spot dan domestic non deliverable forward (DNDF). 

“Kedua, BI akan meningkatkan daya tarik aset rupiah untuk mendorong capital inflow, seperti melalui daya tarik SRBI [Sekuritas Rupiah Bank Indonesia], dan hedging cost,” katanya kepada Bisnis, Selasa (16/4/2024).

Ketiga, Edi mengatakan BI juga akan terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan stakeholder terkait, seperti pemerintah, termasuk Pertamina dan lainnya.

Dia menjelaskan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring adanya sejumlah perkembangan global, salah satunya sentimen terkait rilis data fundamental AS, di mana inflasi dan penjualan ritel tercatat berada di atas ekspektasi pasar.

Perkembangan data di AS tersebut semakin menunjukkan bahwa ekonomi negara itu masih cukup kuat. Selain itu, pelemahan rupiah kata Edi juga dipengaruhi oleh memanasnya konflik di timur tengah khususnya konflik Iran-Israel.

“Perkembangan tersebut menyebabkan semakin kuatnya sentimen risk off, sehingga mata uang emerging markets, khususnya Asia mengalami pelemahan terhadap dolar AS,” katanya.

Edi mengatakan indeks dolar AS atau DXY selama periode libur Lebaran tercatat menguat secara signifikan, dari 104 menjadi di atas 106.

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Rabu (17/4/2024)

“Selama libur lebaran, pasar NDF IDR di offshore juga sudah tembus di atas Rp16.000, atau sudah di sekitar Rp16.100, sehingga rupiah dibuka di sekitar angka tersebut,” jelasnya.

Simak pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini secara live.

12:47 WIB
Dolar AS makin perkasa

Pukul 12.45 WIB, rupiah turun 68,5 poin atau 0,42% menjadi Rp16.244 per dolar AS.

Indeks dolar AS naik 0,13% ke level 106,391.

09:07 WIB
Rupiah dibuka anjlok

Rupiah dibuka anjlok 76 poin atau 0,47% menjadi Rp16.251,5 per dolar AS.

Indeks dolar AS naik 0,02% ke level 106,281.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper