Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asing Disebut Minati 11 Saham, dari BBRI hingga ISAT

CGS International menuturkan investor asing masih menyematkan rating overweight terhadap 11 saham seperti BBRI dan ISAT di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (21/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (21/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- Investor asing diperkirakan masih cukup menyukai beberapa saham dalam Bursa Indonesia. Analis melihat investor asing masih menyematkan rating overweight terhadap 11 saham seperti BBRI dan ISAT di Bursa saat ini. 

Head of Research CGS International Hadi Soegiarto, bersama Wisnu Trihatmojo dan Reynanda A. Purwoko dalam laporannya mengamati Indonesia telah menarik foreign flow sejak kuartal IV/2023 dan akan terus berlanjut seiring stabilitas di dalam negeri. 

Pemilu yang relatif stabil baru-baru ini dan stabilitas makro yang baik secara luas dipuji oleh investor asing, terutama jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. Valuasi P/E IHSG sebesar 13-14x dianggap wajar oleh investor asing. 

"Investor asing dapat mempertahankan posisinya yang terkonsentrasi di bank-bank besar seperti BMRI dan BBCA, mengurangi eksposur mereka terhadap pelemahan konsumsi Indonesia," tulis tim, Senin (15/4/2024).

Sementara itu, lanjutnya, investor lokal terhalang oleh batas kepemilikan 10% pada satu saham, yang membuat mereka memiliki bobot yang lebih rendah pada sebagian bank-bank besar dibandingkan IHSG.

"Berdasarkan diskusi kami selama marketing trip kami, konsensus di antara investor asing tampaknya hanya overweight pada 11 saham," sebut tim CGS International. 

Adapun 11 saham tersebut adalah BMRI, BBRI, BBCA, BBNI, MAPA, MAPI, TLKM, ISAT, ICBP, AMRT, dan AKRA. Mneurut CGS International, jumlah ini relatif kecil, tetapi mungkin sesuai di tengah perlambatan ekonomi. 

CGS International melanjutkan, di tengah perlambatan ekonomi dan kurangnya katalis jangka pendek selain potensi penurunan suku bunga, CGS International merevisi pilihan utama menjadi sedikit defensif dan memfokuskan pilihan saham berkapitalisasi menengah pada perusahaan dengan katalis pertumbuhan untuk menghadapi perlambatan konsumsi. 

Saham pilihan utama CGS International saat ini adalah BMRI, BBCA, PWON, CTRA, dan BFIN. 

Sebagai informasi, investor asing tercatat masih membukukan net buy sebesar Rp16,63 triliun sejak awal tahun 2024. 

------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper