Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas menjelang Lebaran telah menyentuh all time high, didorong oleh meningkatnya risiko geopolitik. Penguatan harga juga terjadi pada minyak mentah, sedangkan komoditas batu bara melesu.
Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip Selasa (9/4/2024), harga emas spot telah menguat 0,24% atau 5,54 poin ke US$2.344,57 per troy ounce pada pukul 10.47 WIB. Kemudian, harga emas Comex kontrak Juni 2024 juga menguat 0,47% atau 12,10 poin ke US$2.363.10 per troy ounce pada pukul 10.46 WIB.
Harga emas batangan telah mendekati US$2.340 per ons di awal perdagangan Asia, setelah ditutup 0,4% lebih tinggi pada Senin (8/4). Menurut ekonom yang disurvei Reuters, Indeks harga konsumen (IHK) Negeri Paman Sam pada Maret 2024 juga menunjukan pelonggaran.
Harga emas telah meningkat lebih dari 17% sejak pertengahan Februari 2024, sebuah langkah yang membuat beberapa pengamat kebingungan karena kurangnya pemicu yang jelas. Namun, meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah, Ukraina dan pembelian bank sentral telah menambah momentum bullish pada emas.
Mengutip Reuters, pada Maret 2024, bank sentral China diketahui telah menambahkan 160.000 troy ounce emas ke cadangannya. Selain itu, pada tahun ini India, Turki Kazakhstan dan beberapa negara Eropa Timur juga telah membeli emas.
“Pasar memperkirakan penurunan suku bunga pada bulan Juni meskipun data ekonomi kuat. Namun, jika kita terus melihat data yang kuat, yang mengindikasikan bahwa Federal Reserve tidak terburu-buru menurunkan suku bunga, maka emas tidak akan mampu mempertahankan kenaikannya,” jelas kepada strategi komoditas di TD Securities, Bart Melek.
Baca Juga
Harga Batu Bara
Mengutip data Bloomberg, harga batu bara berjangka kontrak April 2024 di ICE Newcastle pada perdagangan Senin (7/4) melesu 0,70% atau 0,90 poin ke level 128,20 per metrik ton. Kemudian, kontrak pengiriman untuk Mei 2024 juga melemah 0,04% atau 0,05 poin ke level 128,90 per metrik ton.
Mengutip Energyworld, pasar daring mjunction melaportkan impor batu bara India meningkat 13% menjadi 21,64 juta metrik ton pada Februari 2024, karena beberapa pembeli mengambil posisi baru untuk menyetok kembali menjelang musim panas.
Adapun, pada bulan yang sama, impor batu bara India mencapai sebesar 19,15 juta metrik ton pada tahun fiskal 23.
“Ada peningkatan volume karena beberapa pembeli mengambil posisi segar untuk mengisi kembali stok menjelang musim panas, di tengah melemahnya harga angkutan laut,” jelas direktur pelaksana dan CEO mjunction Vinaya Varma.
Pada periode April-Februari tahun fiskal 2024, impor batu bara India juga meningkat menjadi 244,27 metrik ton, jika dibandingkan 227,93 metrik ton pada periode tahun lalu.