Bisnis.com, JAKARTA — Emiten transportasi dan logistik Grup Triputra milik taipan TP Rachmat, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA), masih membukukan pertumbuhan bottom line secara tahunan pada 2023.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Jumat (29/3/2024), ASSA membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk ASSA sebesar Rp103,76 miliar pada 2023. Pencapaian itu naik tipis 0,73% dibandingkan dengan Rp103,02 miliar tahun buku 2022.
Dari sisi top line atau pendapatan, Adi Sarana Armada membukukan Rp4,43 triliun per 31 Desember 2023 atau turun 24,38% year-on-year (YoY) dari Rp5,87 triliun untuk tahun buku 2022.
Secara terperinci berdasarkan segmen, pendapatan ASSA ditopang dari penyewaan kendaraan sebesar Rp2,02 triliun, diikuti jasa pengangkutan sebesar Rp1,43 triliun, penjualan kendaraan bekas sebesar Rp1,05 triliun.
Selanjutnya, segmen logistik menyumbang Rp536,97 miliar, disusul jasa lelang sebesar Rp206,13 miliar, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp385,95 miliar. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi antar-segmen sebesar Rp814,34 miliar.
Seiring turunnya pendapatan, beban pokok ASSA juga ikut terpangkas 30,52% menjadi Rp3,32 triliun, dibandingkan dengan posisi akhir 2022 sebesar Rp4,78 triliun.
Baca Juga
Alhasil, laba bruto ASSA naik 2,79% menjadi Rp1,11 triliun pada 2023, dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,08 triliun.
Adapun, kas dan setara kas akhir tahun ASSA sebesar Rp760,17 miliar 2023, atau turun 18,45% dibandingkan dengan posisi akhir 2022 sebesar Rp932,17 miliar.
Berdasarkan neraca, total aset ASSA tercatat sebesar Rp7,33 triliun per 31 Desember 2023, atau naik dibandingkan dengan posisi akhir 2022 sebesar Rp7,26 triliun.
Liabilitas ASSA sebesar Rp4,73 triliun, atau naik dibandingkan dengan posisi akhir 2022 sebesar Rp4,79 triliun. Sementara itu, ekuitas perseroan sebesar Rp2,60 triliun atau naik dari posisi Desember 2022 sebesar Rp2,47 triliun.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.