Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Goldman Sachs Prediksi Harga Komoditas Kian Bersinar saat Bank Sentral Pangkas Bunga

Goldman Sachs memproyeksi bahwa komoditas pada tahun ini akan menguat, menimbang bank sentral AS dan Eropa yang akan menurunkan suku bunganya.
Tumpukan emas batangan 1 kilogram di YLG Bullion International Co. Bangkok, Thailand pada Jumat (22/12/2023). - Bloomberg/Chalinee Thirasupa
Tumpukan emas batangan 1 kilogram di YLG Bullion International Co. Bangkok, Thailand pada Jumat (22/12/2023). - Bloomberg/Chalinee Thirasupa

Bisnis.com, JAKARTA - Goldman Sachs Group Inc. menuturkan bahwa harga komoditas akan menguat pada 2024 lantaran bank sentral Amerika Serikat (AS) dan Eropa berupaya untuk memangkas suku bunga. Hal ini membantu mendukung permintaan industri dan konsumen. 

Para analis termasuk Samantha Dart dan Daan Struyven dalam catatan Minggu (24/3/24) menuturkan bahwa bahan mentah dapat menghasilkan keuntungan sebesar 15% pada tahun ini karena biaya pinjaman yang menurun, pemulihan manufaktur, dan risiko geopolitik yang masih ada. 

Adapun, menurut bank tersebut, produk seperti tembaga, alumunium, emas dan minyak diperkirakan meningkat. Namun, Goldman tetap menekankan bahwa para investor perlu untuk bersikap selektif karena keuntungan tidak bersifat universal. 

Pihaknya juga menemukan bahwa penurunan suku bunga AS di kondisi non-resesi menyebabkan harga komoditas yang lebih tinggi. Dorongan terbesar terdapat pada logam, utamanya tembaga dan emas, yang diikuti oleh minyak mentah. 

“Yang penting, dampak positif terhadap harga cenderung meningkat seiring berjalannya waktu, seiring dengan masuknya dorongan pertumbuhan dari kondisi keuangan yang lebih longgar,” terangnya, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (25/3/2024). 

Diketahui bahwa komoditas hanya mengalami sedikit peningkatan pada kuartal I/2024, dengan minyak mentah yang menguat, emas yang mencatatkan rekor tertinggi dan tembaga yang mencapai US$9.000 per ton. 

Kemudian, para pembuat kebijakan Federal Reserve (The Fed) AS dan Bank Sentral Eropa telah mengisyaratkan niatnya untuk memangkas suku bunga pada 2024, seiring dengan penurunan inflasi. China juga mengisyaratkan dukungan lebih lanjut untuk pemulihannya. 

Di lain sisi, Macquarie Group Ltd. pada awal bulan ini juga mengatakan bahwa komoditas kini memasuki siklus kenaikan baru yang dibantu oleh pasokan yang lebih mengetat dan peningkatan ekonomi global. 

Mantan kepala penelitian komoditas di Goldman yang kini berada di Carlyle Group LP, Jeff Currie, juuga memperkirakan kenaikan seiring dengan penurunan suku bunga The Fed. JPMorgan Chase & Co. juga menyoroti potensi kenaikan emas.

Selain itu, Goldman memperkirakan harga tembaga pada US$10.000 per ton, aluminium US$2.600 per ton, dan emas US$2.300 per ons, di akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper