Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JP Morgan Borong 787 Juta Saham GOTO usai Rilis Lapkeu 2023

JP Morgan serta Nomura Holdings Inc. terpantau memborong saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tepat di hari perseroan menerbitkan laporan keuangan.
Annisa Kurniasari Saumi,Pandu Gumilar
Rabu, 20 Maret 2024 | 09:34
Potret pergerakan saham GOTO pada Selasa (13/12/2022). - Bloomberg/Dimas Ardian
Potret pergerakan saham GOTO pada Selasa (13/12/2022). - Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – JP Morgan serta Nomura Holdings Inc. terpantau memborong saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tepat di hari perseroan menerbitkan laporan keuangan.

Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (19/3/2024), JP Morgan mengakumulasi 787,28 juta saham GOTO. Dengan demikian, kepemilikan saham perseroan naik menjadi 1,84 miliar saham atau setara dengan 0,16%.

Padahal sebelum merilis laporan keuangan, JP Morgan terpantau sempat menjual saham GOTO sebanyak 652 juta pada Selasa pekan lalu (12/3/2024). Dengan begitu kepemilikan JP Morgan menciut menjadi 1,05 miliar atau 0,09%.

Aksi JP Morgan pada kemarin juga ditiru oleh Nomura Holdings dengan memborong 103,16 juta saham pada Selasa (19/3/2024). Padahal pada sepekan lalu, fund asing itu terpantau hanya memiliki 1,73 juta saham GOTO. Saat ini total kepemilikan saham GOTO oleh Nomura sebesar 143,82 juta atau setara dengan 0,01%.

Pembelian saham oleh kedua fund asing itu merespon hasil laporan keuangan perseroan yang mengalami perbaikan positif. Sekalipun saham GOTO ditutup pada zona merah di posisi Rp72.

Dalam ikhtisar kinerjanya, GOTO membukukan rugi bersih Rp11,8 triliun hingga akhir tahun 2023. Jumlah itu mengalami penurunan 60% jika dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar Rp29,4 triliun.

Akan tetapi dengan catatan, kerugian itu tidak memasukkan pos goodwill yang mencapai Rp78,76 triliun. Dengan demikian rugi bersih GOTO mencapai Rp90,63 triliun.

Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Hasan Zein Mahmud menyatakan terkait rugi goodwill GOTO, tidak akan terlalu membebani kinerja operasional perseroan.

Pasalnya itu hanya berpengaruh pada pencatatan rugi laporan keungan. Adapun yang perlu digarisbawahi adalah goodwill merupakan biaya non cash dan akan mengurangi biaya amortisasi bersamaan dengan pengurangan depresiasi di tahun-tahun mendatang.

Penurunan rugi bersih GOTO disebabkan kinerja pendapatan yang mengalami kenaikan. Emiten teknologi itu tercatat mencetak pendapatan bersih GOTO yang meningkat menjadi Rp14,78 triliun sepanjang tahun 2023, naik 30,3% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11,34 triliun.

Presiden Direktur GOTO Patrick Walujo mengatakan GOTO tekah membangun basis operasional yang solid, dengan mencapai profitabilitas EBITDA yang disesuaikan pada kuartal IV/2024, dan membangun kerja sama strategis dengan TikTok di bisnis e-commerce.

"Ke depan, fokus kami adalah memperkuat basis ini untuk mempercepat pertumbuhan yang prfoitable," kata Patrick dalam keterangan resminya, Selasa (19/3/2024).

Semetara itu, Chief Financial Officer GOTO Jacky Lo menjelaskan profitabilitas GOTO meningkat pada setiap segmen di kuartal IV/2023, dibandingkan tahun sebelumnya.

"Kami berharap mencapai titik impas EBITDA disesuaikan Grup untuk tahun penuh 2024, sambil pada saat yang sama menginvestasikan keuntungan kembali ke bisnis secara berkelanjutan karena kami terus mendorong pertumbuhan pendapatan," ujarnya.

Melansir konsensus analis di Bloomberg Terminal, sebanyak 37 analis memberikan rating-nya terhadap saham GOTO. Dari 37 analis tersebut, sebanyak 22 analis memberikan rekomendasi buy untuk saham GOTO.

Beberapa analis yang memberikan rekomendasi buy tersebut adalah Baruna Arkasatyo dari CGS International dengan target harga atau target price (TP) Rp88 per saham, Robert Sebastian dari Bahana Sekuritas dengan TP Rp90, dan Adrian Joezer dari Mandiri Sekuritas dengan target Rp125 per saham.

Sementara itu, sebanyak 12 analis memberikan rekomendasi hold untuk saham GOTO. Rekomendasi hold tersebut diberikan oleh Morgan Stanley dengan TP Rp83 per saham, Sucor Sekuritas dengan TP Rp68 per saham, dan Macquarie dengan TP Rp80 per saham.

-------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper