Bisnis.com, JAKARTA – Perdagangan saham emiten batu bara milik konglomerat Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) diwarnai aksi transaksi crossing jumbo senilai Rp3,11 triliun pada perdagangan, Jumat (8/3/2024).
Berdasarkan data D’Origin, transaksi crossing saham BYAN terjadi di harga Rp18.000 per saham dengan nilai total transaksi sebesar Rp3,11 triliun. Harga ini jauh di bawah harga pasar reguler saat ini yaitu Rp19.450 per saham hingga pukul 14.52 WIB.
Sepanjang perdagangan hari ini di pasar reguler, saham BYAN bergerak di level Rp19.150 hingga Rp19.500 per saham setelah dibuka di posisi Rp19.300 per saham.
Kapitalisasi pasar BYAN tercatat sebesar Rp648,33 triliun dengan PER sebesar 33,95 kali dan PBVR sebesar 22,35 kali. Kemudian dalam orderbook, sebanyak 291 lot saham mengantre untuk membeli saham BYAN dengan 2.617 ot ingin dijual.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik ke level 7.398 pada sesi I perdagangan. Saham BBCA, BBRI, dan BMRI memantapkan dominasinya sebagai pendorong IHSG.
Data RTI Business menunjukkan IHSG menguat sebesar 0,33% atau 24,03 poin, mencapai 7.398 pada sesi I perdagangan. Rentang pergerakan IHSG berada di antara 7.373 hingga 7.398.
Baca Juga
Total perdagangan saham mencapai 7,83 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp7,51 triliun dan frekuensi sebanyak 644 kali. Tercatat sebanyak 239 saham menguat, kemudian 257 saham melemah, dan 246 saham stagnan.
Kapitalisasi pasar mencapai Rp11.893 triliun. Dalam jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo atau big cap, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mempertahankan posisinya sebagai yang teratas dengan kenaikan 1,23% mencapai Rp10.250 per saham.
Disusul oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan kenaikan 1,06% menuju Rp7.175 per saham. Sementara PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga mengalami kenaikan sebesar 0,80% ke level Rp6.275.
Ketiga saham bank besar ini juga menjadi saham paling diminati pada sesi I perdagangan hari ini, dengan BBCA mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp484,3 miliar, diikuti oleh BMRI dan BBRI masing-masing dengan nilai transaksi Rp258,2 miliar dan Rp244,9 miliar.
___________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.