Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menargetkan produksi batu bara sebesar 41,3 juta ton sepanjang tahun 2024.
Corporate Secretary PTBA Niko Chandra mengatakan perseroan melakukan perencanaan dengan mencermati perkembangan pasar terkini dan mengantisipasi berbagai faktor yang dinamis.
"Pada 2024 PTBA menargetkan produksi batu bara sebesar 41,3 juta ton, penjualan 43,1 juta ton, serta angkutan 33,7 juta ton," kata Niko dalam keterangan resminya, Jumat (8/3/2024).
Sebagaimana diketahui, sepanjang tahun 2023 PTBA memproduksi batu bara sebesar 41,9 juta ton, tumbuh 13% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 37,1 juta ton. Capaian produksi ini melampaui target sebesar 41 juta ton yang ditetapkan awal 2023.
Kenaikan produksi ini diikuti dengan peningkatan volume penjualan batu bara menjadi 37 juta ton, naik 17% dibanding tahun sebelumnya. PTBA juga mencatatkan penjualan ekspor sebesar 15,6 juta ton, atau naik 25% dibanding tahun 2022.
Sementara itu, penjualan domestik tercatat sebesar 21,4 juta ton atau tumbuh 12% secara tahunan atau year on year (YoY).
Baca Juga
Niko melanjutkan, tantangan bagi PTBA di tahun ini antara lain datang dari koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Rata-rata harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 34% dari US$127,8 per ton pada Januari-Desember 2023 menjadi US$84,8 per ton secara tahunan.
Sementara itu, harga pokok penjualan mengalami kenaikan, di antaranya pada komponen biaya royalti, angkutan kereta api, dan jasa penambangan.
Dalam laporan keuangan 2023, PTBA mencatatkan laba bersih sebesar Rp6,10 triliun. Laba bersih ini turun 51,42% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp12,56 triliun.
Dari sisi pendapatan, PTBA membukukan Rp34,48 triliun pada 2023. Pendapatan PTBA turun 9,75% dari Rp42,64 triliun pada 2022.