Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengingatkan para direktur utama perusahaan pelat merah untuk dapat menyetorkan dividen tahun buku 2024 sebesar Rp85,8 triliun, atau lebih besar dibandingkan realisasi dividen sebelumnya.
Erick menyatakan bahwa proses transformasi BUMN akan terus didorong. Oleh karena itu, meski telah menyetorkan dividen Rp82,1 triliun sepanjang 2023, perusahaan pelat merah tetap diminta untuk menggulirkan dividen yang lebih besar pada tahun ini.
"Negara membutuhkan lebih. Karena itu, saya sore hari tadi bertemu para dirut-dirut [direktur utama] mengingatkan tahun depan dividennya harus naik lagi Rp85 triliun," ujarnya dalam BUMN Corporate Communication and Sustainability Summit (BCOMSS) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Kamis (7/3/2024).
Menurut Erick, seiring dengan target tersebut, BUMN berkomitmen untuk melanjutkan proses transformasi baik dari sisi model bisnis maupun sikap adaptif terhadap segala perubahan yang terjadi ke depan.
Sebagai informasi, pemerintah bersama Panja A Badan Anggaran DPR RI sepakat menaikkan target setoran dividen BUMN untuk 2024 menjadi Rp85,8 triliun. Jumlah ini naik Rp5 triliun dari target sebelumnya yang tertuang dalam RUU APBN 2024 yakni Rp80,8 triliun.
Adapaun realisasi setoran dividen 2023 mencapai Rp82,1 triliun atau menjadi yang terbesar sepanjang sejarah. Setoran dividen yang masuk dalam pos Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) ini juga tumbuh sebesar 102,1% secara year-on-year (YoY).
Baca Juga
Dalam kurun 10 tahun terakhir, kontribusi dividen BUMN cenderung bergerak fluktuatif. Menyitir laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) setoran dividen BUMN pada 2015 tercatat sebesar Rp37,64 triliun, lalu menurun ke level Rp37,13 triliun pada 2016.
Selanjutnya, setoran dividen 2017 membukukan kenaikan menjadi Rp43,90 triliun dan lanjut bertumbuh ke posisi Rp45,06 triliun pada 2018. Adapun setoran dividen tahun 2019 mencapai Rp80,7 triliun.
Setoran kemudian turun menjadi Rp66,1 triliun pada 2020 dan kembali melemah ke Rp30,5 triliun pada 2021. Namun, pada 2022, setoran dividen BUMN naik menjadi Rp40,6 triliun. Setoran ini lantas kembali melesat pada 2023 dengan realisasi sebesar Rp82,1 triliun.