Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat ke level 7.276,39 pada sesi I perdagangan Rabu, (6/3/2024). Saham BBCA dan BMRI terpantau memimpin big cap.
Berdasarkan data RTI Business, IHSG terpantau naik 0,40% atau 28,93 poin menjadi 7.276,39 pada sesi I perdagangan. Sepanjang sesi, indeks komposit bergerak di rentang 7.247-7.276.
Sebanyak 11,63 miliar saham diperdagangkan siang ini dengan nilai transaksi Rp3,97 triliun, dan frekuensi 752.524 kali.
Adapun, sebanyak 255 saham menguat, 256 saham melemah, dan 232 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat Rp11.659 triliun.
Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo atau big cap, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang naik 0,51% ke posisi Rp9.850 per saham. Disusul PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memimpin dengan kenaikan 0,71% ke level Rp7.075.
Kedua saham bank jumbo tersebut juga menjadi saham terlaris pada perdagangan sesi I hari ini, BBCA mencatat nilai transaksi Rp386 miliar, disusul BMRI dan BBRI masing-masing sebesar Rp243,7 miliar dan Rp209,1 miliar.
Baca Juga
Sementara itu, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) turun 0,59% ke level Rp8.475, sedangkan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menguat 7,94% pada posisi Rp68 per saham.
Dari jajaran saham terboncos atau top losers dipimpin oleh PT Pulau Subur Tbk. (PTPS) dengan turun 9,73% ke posisi Rp408 per saham. Diikuti PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk. (BSML) yang ambles 8,43% ke level Rp163 per saham.
Tim analis MNC Sekuritas menyebutkan IHSG terkoreksi 0,4% ke 7.247 kemarin dan masih didominasi oleh volume penjualan. Namun, koreksi IHSG masih tertahan MA60.
"Posisi IHSG sedang berada di awal wave c dari wave (ii) yang berarti IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji 7.202-7.234 dahulu. Apabila IHSG tertahan oleh support di 7.197, maka IHSG berpeluang menguat kembali untuk menguji resistance 7.370-7.403," tulis tim analis. (Joyceline Munthe)
-------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.