Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vanguard Cari CEO Pengganti Tim Buckley, Cek Kriterianya

Sosok pengganti Tim Buckley di kursi CEO Vanguard kemungkinan besar akan memiliki 'darah' Bogle selaku pendiri perseroan.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA — The Vanguard Group Inc. mencari pemimpin baru setelah Chief Executive Officer (CEO) keempatnya, Tim Buckley, akan pensiun pada akhir 2024.

Tim Buckley diketahui telah menjabat sebagai CEO Vanguard lebih dari tiga dekade. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan yang didirikan oleh investor legendaris Jack Bogle itu telah berkembang secara signifikan.

Dewan perusahaan di Valley Forge, Pennsylvania, dalam pernyataan yang dilansir Bloomberg dari Bloomberg (1/3/2024), mengatakan telah memulai pencarian luas untuk CEO berikutnya, baik yang berasal dari dalam maupun luar Vanguard.

“Mengevaluasi kandidat internal dan eksternal untuk peran penting tersebut mencerminkan tata kelola yang baik, khususnya untuk perusahaan dengan skala dan kompleksitas seperti Vanguard, dan dewan akan mempertimbangkan keduanya dalam prosesnya saat ini,” kata juru bicara Vanguard.

Melihat perkembangan Vanguard yang signifikan di bawah kepemimpinan Buckley, perusahaan kemungkinan besar akan merekrut pemimpin selanjutnya yang berasal dari internal agar memiliki “darah” Bogle sehingga mampu mengelola perusahaan dengan baik.

Buckley telah menjabat sebagai CEO Vanguard sejak 2018 dan dinilai mampu mengembangkan perusahaan dengan total dana kelolaan hingga US$8,7 triliun hingga akhir Januari 2024.

“Pada tahun ketujuh saya sebagai CEO, kami telah memperluas misi kami ke lebih dari 50 juta investor,” ujar Buckley dalam pernyataannya.

Sementara itu, Vanguard telah memperoleh manfaat dari tren positif investasi indeks selama satu dekade, khususnya di Amerika Serikat (AS), karena klien beralih ke jenis dana pasif murah yang dipromosikan perusahaan.

Peralihan dari dana aktif dengan manajer portofolio yang memilih saham dan obligasi telah meningkat, terutama di exchange traded fund (ETF), yang mana Vanguard telah berkembang menjadi penerbit ETF AS terbesar kedua di belakang BlackRock Inc.

Pertimbangan lain yang memungkinkan perusahaan mencari “the next Buckley” dengan “darah” Bogle adalah karena Buckley memanfaatkan konsep bahwa dana yang diindeks ke pasar saham luas bisa sukses, murah, dan dipasarkan ke masyarakat luas.

Bogle — yang meninggal pada 2019 — merupakan CEO Vanguard sejak 1975 hingga 1995. Ketika dana indeks mulai berkuasa, hal ini akhirnya menyebabkan penurunan biaya bagi banyak manajer aset.

Kendati demikian, dalam beberapa tahun terakhir, Vanguard mampu mencoba berekspansi ke bisnis penasihat keuangan untuk menjaring klien baru.

Vanguard juga terus menawarkan sejumlah dana yang dikelola secara aktif dan hanya melakukan sedikit terobosan ke pasar aset swasta yang berkembang pesat.

Vanguard mengatakan bahwa sejak program ekuitas swasta dengan HarbourVest dimulai pada 2020, program tersebut telah meningkatkan komitmen kumulatif dari klien sebesar lebih dari US$1,8 miliar.

“33 tahun yang lalu, saya beruntung bisa bergabung dengan sebuah perusahaan yang percaya dapat memberikan investor keuntungan yang adil ketika mereka menabung untuk masa pensiun, untuk pendidikan perguruan tinggi anak-anak mereka, atau untuk rumah impian mereka,” ujar Buckley. (Chatarina Ivanka)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper