Bisnis.com, JAKARTA — Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) optimistis penjualan Sukuk Ritel seri SR020 akan moncer dan mendapatkan antusiasme tinggi dari investor.
Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan, masa penawaran Sukuk Ritel SR020 rencananya akan berlangsung mulai 1 Maret 2024 hingga 27 Maret 2024, sedangkan untuk besaran kupon akan diumumkan segera sebelum masa penawaran dimulai.
"Animo masyarakat terhadap SR020 diharapkan masih cukup tinggi, karena SR020 yang merupakan salah satu jenis SBN ritel yang risikonya relatif sangat kecil dan memiliki karakteristik yang sangat menguntungkan bagi investor ritel," ujar Dwi kepada Bisnis, dikutip Senin (26/2/2024).
Lebih lanjut dia menjelaskan, setidaknya ada lima faktor yang menjadi alasan SR020 menguntungkan bagi investor ritel. Pertama, yaitu aman, karena pembayaran pokok dan imbalannya dijamin undang-undang. Kedua, sesuai dengan prinsip syariah atau memperoleh opini syariah dari DSN-MUI sehingga investor tak perlu khawatir.
Ketiga, menurutnya SR020 mudah dan terjangkau, karena minimum pembelian sebesar Rp1 juta dan dapat dipesan dengan platform online (e-SBN). Keempat, menguntungkan, karena SR020 memberikan kupon secara reguler sehingga investor dapat menggunakan imbalan per bulan untuk memenuhi kebutuhan keuangannya secara terencana.
"Faktor kelima, tentu saja, ikut serta dalam membangun negeri, karena hasil penerbitan digunakan untuk pembiayaan pembangunan. Selain itu, SR020 merupakan instrumen yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder [tradable] sehingga risiko likuditas juga dapat diminimalisir," pungkas Dwi.
Baca Juga
Kendati besaran kupon SR020 belum diumumkan, Head of Investment Specialist Sinarmas AM Domingus Sinarta Ginting memprediksi besaran kupon SR020 sekitar 6,25% untuk tenor 3 tahun dan sekitar 6,4% untuk tenor 5 tahun.
"Sedangkan untuk prospek permintaan pasar masih tetap kuat untuk SR020. Kami memprediksikan penjualan SR020 bisa mengimpun dana di atas sekitar Rp15 triliun," ujar Domingus kepada Bisnis dikutip Senin (26/2/2024).
Adapun, SR020 diluncurkan bertepatan dengan bulan Ramadan 1445 H pada Maret 2024. Namun menurut Domingus, faktor bulan puasa dan Lebaran tidak akan membatasi penjualan SR020, karena secara historis, masyarakat tetap menggemari produk surat utang ritel karena menawarkan alternatif investasi syariah.
"Apalagi, SR020 memiliki tingkat imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan deposito 1 bulan sebesar 3,93% per tahun," pungkas Domingus.