Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) tercatat turun sepanjang 2023, mendorong sebagian besar analis merekomendasikan hold sahamnya.
Berdasarkan data dari teminal Bloomberg, sebanyak 20 dari 26 analis menyarankan untuk melakukan hold terhadap saham ITMG. Sementara itu, 3 analis memberikan rekomendasi beli, dan 3 analis lainnya memberikan rekomendasi jual terhadap ITMG.
Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan misalnya memperbarui target harga atau target price (TP)hari ini, Kamis (22/2/2024) sebesar Rp25.500 per saham terhadap ITMG. Darmawan mencatat hasil kinerja ITMG pada 2023 ini sejalan dengan ekspektasi Mirae Asset Sekuritas, tetapi berada di bawah konsensus.
Rekomendasi hold atau netral ini juga diberikan oleh beberapa analis lain seperti Ariyanto Kurniawan dari Mandiri Sekuritas, Timothy Wijaya dari Bahana Sekuritas, Ryan Davis dari Citi, hingga Tim Riset RHB Sekuritas.
Sementara itu, salah satu dari tiga analis yang memberikan rekomendasi buy adalah Muhammad Fariz dari BCA Sekuritas, dengan target harga Rp31.400.
Adapun, rekomendasi jual salah satunya diberikan oleh Jacquelin Hamdani dari CGS International, dengan target price Rp19.400. TP ini menjadi target price paling rendah terhadap saham ITMG saat ini.
Baca Juga
Sebagai informasi, ITMG mencatatkan pendapatan sebesar US$2,37 miliar di tahun 2023, turun 35% dibandingkan tahun penuh 2022 yang sebesar US$3,63 miliar.
Sementara itu, laba bersih ITMG juga ikut tergerus hingga 58% di tahun 2023 menjadi US$500 juta, dari tahun sebelumnya US$1,19 miliar.
Adapun manajemen ITMG menjelaskan volume produksi batu bara di 2023 naik tipis 1% menjadi 16,9 juta ton. Sebelumnya, pada 2022, ITMG memproduksi sebesar 16,6 juta ton batu bara.
"Volume produksi batu bara mencapai 16,9 juta ton di 2023," tulis manajemen ITMG, Kamis (22/2/2024).
Adapun, penjualan batu bara sepanjang 2023 naik 11% menjadi 20,9 juta ton, dari sebelumnya 18,9 juta ton pada 2022.
--
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.