Bisnis.com, JAKARTA — PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) tercatat memproduksi sebanyak 16,9 juta ton batu bara di 2023. Volume produksi ini meningkat tipis dibanding tahun 2022.
Dalam keterangan resminya, manajemen ITMG menjelaskan volume produksi batu bara di 2023 naik tipis 1% menjadi 16,9 juta ton. Sebelumnya, pada 2022, ITMG memproduksi sebesar 16,6 juta ton batu bara.
"Volume produksi batu bara mencapai 16,9 juta ton di 2023," tulis manajemen ITMG, Kamis (22/2/2024).
Sementara itu, penjualan batu bara tahun 2023 naik 11% menjadi 20,9 juta ton, dari sebelumnya 18,9 juta ton di 2023.
Harga jual rata-rata dari batu bara ITMG tersebut adalah US$113,1 per ton, atau turun dari 2022 yang sebesar US$192 per ton. Harga jual tersebut turun hingga 41% secara tahuan atau year on year (YoY).
Sementara itu, ekspor terbesar batu bara ITMG adalah ke Tiongkok yang menyumbang sebesar US$650 juta ke pendapatan ITMG. Lalu ke Jepang sebesar US$500 juta, Filipina US$237 juta, dan Thailand sebesar US$138 juta.
Baca Juga
Adapun ITMG mencatat penjualan domestik sebesar US$431 juta di tahun 2023. Penjualan ini turun 35% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar US$664 juta.
Sebagai informasi, entitas Grup Banpu ini mencatatkan pendapatan sebesar US$2,37 miliar di tahun 2023, turun 35% dibandingkan tahun penuh 2022 yang sebesar US$3,63 miliar.
Sementara itu, laba bersih ITMG juga ikut tergerus hingga 58% di tahun 2023 menjadi US$500 juta, dari tahun sebelumnya US$1,19 miliar.
Keluarnya laporan keuangan ini membuat saham ITMG ditutup turun 0,94% di sesi I ke level Rp26.225 per saham. Saham ITMG diperdagangkan pada level Rp26.000-Rp26.275 per saham pada sesi I hari ini.