Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Kehilangan Kemilaunya, Mampukah Rebound Kembali?

Harga emas hari ini memiliki peluang untuk kembali naik, meski dihadapkan pada tantangan kenaikan suku bunga.
Bongkahan emas seberat 12,5 kilogram yang berada di kilang logam mulia, Swiss. - Bloomberg/Stefan Wermuth
Bongkahan emas seberat 12,5 kilogram yang berada di kilang logam mulia, Swiss. - Bloomberg/Stefan Wermuth

Bisnis.com, JAKARTA -- Harga emas hari ini memiliki peluang untuk kembali naik, meski dihadapkan pada tantangan kenaikan suku bunga.

Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer dalam riset hariannya mengatakan terdapat potensi kenaikan harga emas karena masih memikat bagi investor. Pasalnya kondisi perekonomian dunia yang belum membaik. Selain itu, dia memperingatkan bahwa potensi kenaikan USD dapat membuat harga emas turun lebih dalam, sehingga perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut.

Berdasarkan rangkuman harga emas hari ini, terlihat upaya rebound untuk koreksi setelah penurunan pada sesi Senin kemarin. Harga emas spot naik 0,06% menjadi US$2.026,36 per ounce, sementara harga emas berjangka stabil di kisaran US$2.042,55 per ounce pada pukul 07.25 WIB. Namun, kedua logam kuning ini berakhir melemah 0,7% pada akhir perdagangan Senin (5/2/2024).

Penurunan harga emas di perdagangan Asia pada hari Senin disebabkan oleh kombinasi data pasar tenaga kerja yang kuat dan sikap hawkish Federal Reserve. Harga emas turun dari level tertinggi di atas US$2.050/oz, dengan prospek kenaikan suku bunga yang tinggi menjadi alasan utama. Emas diperkirakan akan menghadapi support di US$2.030,85/oz dan resistance di US$2.083,20/oz.

Indeks Dolar AS, yang memantau kinerja greenback, ditutup naik 0,51% pada akhir Senin, mencapai level 104,315. Kerugian awal emas dipicu oleh angka nonfarm payrolls yang jauh lebih kuat dari perkiraan untuk bulan Januari, memberikan The Fed lebih banyak ruang untuk menahan suku bunga lebih tinggi.

Ketua Fed Jerome Powell menegaskan dalam wawancara bahwa bank akan berhati-hati dalam kebijakan moneter tahun ini, membuat trader mengurangi harapan penurunan suku bunga. CME Fedwatch tool menunjukkan bahwa trader hampir sepenuhnya meniadakan peluang pemotongan suku bunga di bulan Maret.

Prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama menjadi perhatian bagi investasi emas, karena suku bunga yang tinggi dapat meningkatkan biaya peluang. Meskipun demikian, emas tetap mendapat dukungan dari permintaan safe haven di tengah meningkatnya konflik di Timur Tengah.

Secara keseluruhan, harga emas masih dalam jangkauan rekor tertinggi yang dicapai pada akhir 2023, dan potensi kenaikan tetap menjadi perhatian utama bagi investor dalam situasi ekonomi global yang tidak menentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper