Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Menguat ke Level Rp15.803, Mata Uang Asia Perkasa

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat ke level Rp15.803 pada perdagangan hari ini, Selasa (30/1/2024).
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat menuju level Rp15.803 pada perdagangan hari ini, Selasa (30/1/2024). Pada saat bersamaan, dolar AS juga mengalami kenaikan.

Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka menguat 7 poin atau 0,04% menuju level Rp15.803 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS meningkat 0,18% menuju posisi 103,42.

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia mayoritas menguat. Yuan China naik 0,05% dan won Korea melesat 0,41%. Selanjutnya, yen Jepang terapresiasi 0,13%, ringgit Malaysia naik 0,10%, dan baht Thailand menguat 0,19%.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS meningkat 0,2% pada bulan lalu, setelah menurun 0,1% yang tidak direvisi pada November.

Sementara itu, Salam 12 bulan sampai dengan Desember, indeks harga PCE meningkat sebesar 2,6% atau menyamai kenaikan bulan November yang belum direvisi.

"Angka-angka tersebut sesuai dengan ekspektasi konsensus. Tingkat inflasi tahunan berada di bawah 3% selama tiga bulan berturut-turut," kata Ibrahim dalam riset harian, dikutip pada Selasa (30/1/2024).

Menurut aplikasi probabilitas suku bunga LSEG, pasar berjangka suku bunga AS memperhitungkan peluang pelonggaran sekitar 47% pada pertemuan Maret. Menurun dari probabilitas 51% dan peluang 80% yang diperhitungkan pada dua minggu lalu.

Pasar sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga pertama yang akan terjadi pada bulan Mei, dengan probabilitas sekitar 90%, turun sedikit dari sebelumnya 94%. Lima penurunan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin telah diperkirakan pada tahun ini.

Pemerintah juga mengamini para ekonom, yang tetap optimistis pertumbuhan ekonomi pada 2023 mampu mencapai di atas 5%. Pada 2024, perekonomian Indonesia diramal semakin tinggi dan jauh dari kata resesi, meski gejolak geopolitik terus memanas.

Pada kuartal III/2023, perekonomian Indonesia bertengger di level 4,94%. Namun, dilihat dari sejumlah indikator, pada akhir tahun atau kuartal IV/2023 pertumbuhan ekonomi bisa mencapai di atas 5%. Hal tersebut bisa dilihat dari indikator makroekonomi.

Pada perdagangan hari ini, Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi ditutup menguat di rentang Rp15.780- Rp15.840 per dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper