Bisnis.com, JAKARTA - Taipan Garibaldi 'Boy' Thohir mengklaim sepertiga penyumbang ekonomi Indonesia bersiap untuk memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada pemilu kali ini. Boy Thohir menyebut beberapa grup konglomerasi besar akan mendukung pasangan ini.
Lalu, berapa kekayaan para taipan yang diklaim Boy Thohir mendukung Prabowo-Gibran?
Boy Thohir menyebut sepertiga penyumbang perekonomian Indonesia siap memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sekali putaran. Grup-grup yang diklaim Boy Thohir tersebut adalah Grup Adaro, Djarum, dan Sampoerna.
Dia juga menyebut wanita terkaya di Indonesia, Arini Subianto siap memenangkan Prabowo-Gibran. Arini, yang merupakan pengusaha kelapa sawit dan batubara, masuk dalam daftar orang kaya di Indonesia pada 2021.
Melansir daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes, pemilik Djarum Robert Budi Hartono dan Michael Hartono tercatat menempati posisi orang paling kaya di Indonesia, dengan kekayaan sebesar US$48 miliar.
Selanjutnya, Putera Sampoerna & family tercatat memiliki kekayaan sebesar US$1,75 miliar, yang berasal dari industri keuangan dan investasi.
Baca Juga
Garibaldi Thohir sendiri menurut catatan Forbes memiliki kekayaan sebesar US$3,3 miliar, yang berasal dari industri energi. Sementara itu, Arini Subianto saat ini memiliki kekayaan sebesar US$1,34 miliar.
Apabila dijumlahkan, maka sebanyak total US$54,39 miliar atau setara Rp851,5 triliun (kurs Jisdor Rp15.656 per dolar AS) diklaim mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Apabila dibandingkan dengan pendapatan negara yang mencapai Rp2.553 triliun per Desember 2023, maka jumlah kekayaan taipan tersebut adalah sepertiga dari pendapatan negara.
Adapun Corporate Communication Manager Djarum Budi Darmawan menyampaikan klarifikasi atas pernyataan Boy Thohir tersebut. Budi menuturkan Djarum tidak pernah melakukan deklarasi untuk mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran.
"Yang klaim itu pak Boy [Thohir]. Kami tidak deklarasi," kata Budi dihubungi, Selasa (23/1/2024).
Sementara itu, Head of Corporate Communication Adaro Energy Indonesia Febriati Nadira mengatakan pendapat yang disampaikan Boy Thohir pada acara Erick Thohir alumni Amerika Serikat (ETAS) merupakan pendapat pribadi, tidak mewakili pendapat seluruh karyawan ADRO.
"Pendapat yang disampaikan Bapak Garibaldi Thohir kemarin, sebagai salah satu pemilik atau pemegang saham Adaro Group, merupakan pendapat pribadi beliau sebagai warga negara, dan bukan mewakili pendapat seluruh karyawan," kata Nadira kepada Bisnis, Selasa (23/1/2024).
Menurut Nadira, Adaro sebagai perusahaan yang berkomitmen menjalankan Good Corporate Governance (GCG), menghormati dan menjamin kebebasan seluruh karyawan dalam kehidupan dan partisipasi politik sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku di Indonesia.
_1652851581.jpg?w=184&h=104)
