Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Pencoblosan Pemilu 2024 Kian Dekat, Bagaimana Dampaknya ke IHSG?

Analis melihat investor masih melakukan wait and see menjelang pemungutan suara dan pengumuman hasil Pemilu.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Perhelatan Pemilu kian mendekati hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024 mendatang. Analis melihat pemilu memiliki beberapa dampak bagi IHSG.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan pasar akan melihat bagaimana perkembangan pemilu berlangsung. Meski demikian, kata dia, pasar juga akan tetap memperhatikan sentimen eksternal seperti penerapan pivot policy oleh Bank Sentral AS.

"Terlepas dari itu, sebenarnya pasar masih wait and see terkait penyelenggaraan pesta demokrasi terbesar ini," tutur Nafan, Selasa (23/1/2024).

Secara historis, lanjutnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menyesuaikan situasi, kondisi poltik, dan keamanan di tanah air pada saat pemilu. Dia mencontohkan pada 2019, kinerja IHSG sideways karena sengketa pemilu, tetapi akhirnya ditutup positif pada akhir tahun walaupun tidak mencapai double digit.

Hal tersebut menurutnya berbeda dengan pemilu 2004, 2009, dan 2014, ketika pergerakan IHSG relatif dalam keadaan uptren, karena penyelenggaraan pemilu yang berjalan aman dan damai.

"Kami mengapresiasi statemen dari presiden Joko Widodo jika pemilu tahun 2024 akan jauh lebih damai jika dibandingkan tahun 2019. Ini bisa menciptakan inflow di pasar modal tanah air," ucapnya.

Sementara itu, Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mencermati terdapat beberapa strategi investasi yang bisa diterapkan saat tahun pemilu. Menurutnya, momentum pada kuartal I/2024 cukup baik untuk dimanfaatkan dengan berinvestasi di instrumen ekuitas atau saham.

Sementara itu, di kuartal II/2024, investor dapat beralih ke fixed income. Namun, investor tetap bisa memilih saham dengan risiko yang lebih rendah seperti saham perbankan dan konsumer.

Lalu, di kuartal III/2024 akan terjadi earning season atau musim rilis laporan keuangan. Pasar mengekspektasikan jika suku bunga The Fed bisa lebih landai di kuartal ini, sehingga kinerja beban bunga dari emiten-emiten di pasar modal bisa turun.

Ike menuturkan investasi di saham merupakan pilihan yang baik untuk kuartal III/2023.

"Yang harus kita antisipasi di kuartal akhir karena kami perkirakan puncak pergerakan IHSG ada di kuartal III/2023. Memasuki kuartal IV/2024, kemungkinan market akan antisipasi sedikit terkait dengan pemilu yang terjadi," tutur Ike. 

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper