Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian BUMN mengungkap alasan Komisaris PT KAI (Persero) Said Aqil dan Komisaris PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tidak mundur dari jabatannya meski secara terang mendukung salah satu capres.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga menjelaskan komisaris perusahaan pelat merah dapat menunjukkan dukungannya terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden. Dengan catatan, para komisaris tidak secara aktif melakukan kampanye politik.
“Kalau menyatakan [dukungan] silakan saja yang penting tidak kampanye,” ujar Arya Sinulingga kepada awak media di Jakarta, Senin (22/1/2024).
Said Aqil diketahui menyatakan dukungannya kepada pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 1, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Adapun, Ahok mendukung paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Menurut Arya, dukungan yang diungkapkan oleh Said Aqil dan Ahok memiliki kondisi berbeda dengan komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), Abdi Negara Nurdin alias Abdee Slank, yang baru-baru ini mengundurkan diri dari jabatannya.
“Kalau Pak Abdee kan dia aktif kampanye, kalau pak Said tidak. Dia hanya menyatakan dukungan, Pak Ahok juga begitu. Dia hanya menyatakan mendukung dan tidak ada kampanye. Kalau dia mulai kampanye ya harus mengundurkan diri,” kata Arya.
Baca Juga
Sebelumnya, SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Indonesia, Ahmad Reza, mengatakan alasan mundurnya Abdee Slank dari kursi komisaris TLKM merujuk pada Surat Edaran Menteri BUMN nomor: S-560/S.MBU/10/2023 tanggal 27 Oktober 2023.
Surat edaran itu mengenai keterlibatan direksi, dewan komisaris/dewan pengawas dan karyawan Grup BUMN pada penyelenggaraan pemilu, pilkada, atau sebagai pengurus partai politik atau penjabat kepala daerah dan wakil kepala daerah, serta ketentuan-ketentuan lain yang berlaku.
“Begitu surat keluar, seluruh pengurus perusahaan BUMN, jika mau menjadi paslon, ketua tim kampanye atau seperti yang tertera, termasuk Mas Abdi yang mendeklarasikan bahwa dia mendukung, jadi mau tidak mau mengundurkan diri,” ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (20/1/2024).
Reza menyampaikan bahwa perseroan telah menerima surat pengunduran diri Abdee Slank pada Jumat (19/1/2024). Surat tersebut juga ditembuskan kepada Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo beserta Sekretaris Kementerian BUMN.
Abdee Slank didapuk menjadi Komisaris Telkom Indonesia oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2020 perseroan yang digelar pada 28 Mei 2021.