Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN tambang anggota MIND ID, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menyampaikan telah memproduksi batu bara sebesar 41,9 juta ton sepanjang tahun 2023.
Corporate Secretary PTBA Niko Chandra mengatakan total produksi batu bara PTBA pada Januari-Desember 2023 mencapai 41,9 juta ton, tumbuh 13% dibanding tahun 2022 yang sebesar 37,1 juta ton. Capaian produksi ini melampaui target sebesar 41 juta ton yang ditetapkan pada awal tahun 2023.
Niko menjelaskan kinerja produksi yang positif didukung kotribusi kontraktor jasa pertambangan dan cucu usaha PTBA PT Satria Bahana Sarana (SBS) sebesar 37,7 juta ton. Adapun, sisanya sebesar 4,2 juta ton atau 10% merupakan hasil produksi swakelola PTBA.
Kenaikan produksi ini seiring dengan peningkatan volume penjualan batu bara PTBA menjadi 37,0 juta ton. PTBA mencatat penjualan ekspor sebesar 15,6 juta ton atau naik 25% dibanding tahun 2022.
Sementara itu, penjualan domestik tercatat sebesar 21,4 juta ton atau tumbuh 12% secara tahunan (year on year).
"PTBA terus berupaya mengoptimalkan kinerja operasional. Kami akan memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor ke sejumlah negara yang memiliki prospek pertumbuhan bagus, baik pasar eksisting maupun pasar-pasar baru," kata Niko dalam keterangan resminya, Selasa (16/1/2024).
Baca Juga
Berdasarkan catatan Bisnis, produksi batu bara PTBA memang cenderung naik dalam 3 tahun terakhir. Pada 2022, produksi batu bara mencapai 37,14 juta ton, 2021 sebesar 30,04 juta ton, dan 2020 (saat puncak Covid-19) sebesar 24,82 juta ton.
Lebih lanjut, Niko menjelaskan pasar ekspor batu bara PTBA pada 2023 semakin beragam. Terdapat beberapa pasar baru yang berhasil dioptimalkan PTBA di antaranya adalah Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, hingga Bangladesh.
Proyek-proyek strategis juga terus dijalankan untuk mendukung kinerja perusahaan. Di antaranya adalah PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 (2x621,72 MW) yang efektif beroperasi secara komersial sejak 7 Oktober 2023 lalu, dan pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim-Keramasan yang akan meningkatkan kapasitas hingga 20 juta ton per tahun.