Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten hotel PT Hotel Sahid Jaya International Tbk. (SHID) berbalik anjlok menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) setelah lepas suspensi pada Senin (15/1/2024).
Saham SHID berbalik melemah 25% atau 595 poin menjadi Rp1.785 per pukul 09.33 WIB. Saham SHID sempat naik pada awal perdagangan ke Rp2.460, tetapi beberapa menit kemudian berbalik turun.
Frekuensi transaksi 326 kali senilai Rp753,97 juta. Kapitalisasi pasarnya pun merosot menjadi Rp2 triliun.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan saham SHID lepas suspensi pada hari ini. Menunjuk Pengumuman Bursa Peng-SPT-00004/BEI.WAS/01-2024 tanggal 11 Januari 2024 perihal Penghentian Sementara Perdagangan (Suspensi) Saham SHID, maka diumumkan bahwa suspensi dibuka.
"Suspensi saham SHID di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 15 Januari 2024," papar pengumuman BEI.
Sebelumnya Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi terhadap saham emiten hotel PT Hotel Sahid Jaya International Tbk. (SHID) mulai perdagangan Jumat (12/1/2024). Artinya, suspensi saham SHID hanya berlaku 1 hari perdagangan.
Baca Juga
Pada Kamis (11/1/2024) saham SHID berada di level Rp2.380 dengan kapitalisasi pasar Rp2,66 triliun. Sepekan terakhir saham SHID melonjak 142,86%. Bahkan, sepanjang perdagangan 2024 saham SHID melompat 266,15%.
BEI melalui pengumuman tertulis menyampaikan sehubungan dengan terjadinya kenaikan harga kumulatif yang signifikan pada saham SHID, dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi investor, BEI melakukan penghentian sementara perdagangan saham SHID.
"Penghentian sementara perdagangan saham PT Hotel Sahid Jaya International Tbk. (SHID) pada perdagangan tanggal 12 Januari 2024 dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai," papar BEI.
Tujuan suspensi saham SHID untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham SHID.
Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.
Berdasarkan laman resmi Sahid Hotels and Resorts, Grup Sahid mengelola 27 properti di 21 kota di Indonesia dengan 3.843 kamar. Grup Sahid juga telah berekspansi ke pasar global dengan mendirikan hotel di Bukhara, Uzbekistan. Seiring pemulihan pascapandemi Covid-19, rasio okupansi hotel dan resort perseroan pun berangsur meningkat.
Tak hanya hotel, Grup Sahid juga memperluas portofolio dengan merambah bisnis food and beverage (F&B) seperti Le Manah Cafe Bogor, Bengawan Solo Restaurant Jakarta, dan masih banyak lagi.