Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diyakini oleh JP Morgan bisa melaju hingga ke level 7.500 selama setahun ke depan.
Lembaga keuangan global JP Morgan menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat mencapai level 7.500 di akhir 2024. Target ini tidak berubah dari target IHSG JP Morgan pada tahun 2023 yang juga sebesar 7.500.
Tim Riset JP Morgan yang terdiri dari Henry Wibowo Rajiv Batra, Arnantto Januri, dan kawan-kawan mematok target IHSG pada level 7.500, dengan skenario bullish pada 7.900, dan skenario bear case pada 6.000.
Tim JP Morgan menjelaskan pasar saham Indonesia telah melampaui kinerja indeks di Asia dan pasar negara berkembang (emerging market) secara keseluruhan selama tiga tahun berturut-turut dari 2021-2023.
JP Morgan mencatat IHSG memberikan return sebesar 7,5% tahun lalu dalam mata uang dolar AS, berkat momentum aliran foreign direct investment (FDI).
Selain itu, JP Morgan juga melihat Indonesia menjadi salah satu pihak yang diuntungkan dari pergeseran rantai pasok di Asia, terutama sektor logam dan kendaraan listrik (electric vehicle).
Baca Juga
Menurut Tim Riset JP Morgan, total kapitalisasi pasar IHSG mencapai US$760 miliar pada tahun 2023, yang merupakan terbesar di Asia Tenggara. Namun, kata dia, secara keseluruhan penetrasi untuk pasar modal masih kurang terekspos.
"Kami percaya Indonesia akan terus memberikan kinerja luar biasa pada 2024, dan merupakan salah satu yang menjadi fokus utama dalam Asia Tenggara, wilayah Asia tanpa Jepang, dan emerging market mengingat reformasi strukturalnya," tulis tim JP Morgan dalam riset yang diterima Bisnis, Rabu (10/1/2024).
Namun, JP Morgan memperkirakan volatilitas pasar akan menjadi lebih tinggi untuk pasar modal Indonesia pada semester I/2024, dengan keadaan lebih tenang pada semester II.2024 setelah hasil Pemilu.
JP Morgan menilai terdapat lima tema kunci yang dipercayai akan mendorong pasar Indonesia dalam 12 bulan mendatang. Pertama, adalah pemilihan presiden maupun gubernur daerah.
Katalis kedua adalah potensi rate reversal cycle pada semester II/2024, ketiga transformasi neraca transaksi, keempat ekosistem EV dan foreign direct investment, dan kelima adalah energi hijau.
"Sektor overweight kami pada tahun 2024 adalah keuangan, consumer staples dan layanan komunikasi," kata JP Morgan.
_______________________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.