Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan Malaysia Capital A Bhd., induk maskapai penerbangan AirAsia akan menggabungkan divisi bisnis penerbangan hemat biaya (budget carrier) dengan afiliasi penerbangan jarak jauh (long-haul) dalam rangka menyederhanakan operasional perusahaan. Aksi ini juga bertujuan untuk mendapatkan akses pembiayaan yang lebih baik di masa mendatang.
Mengutip Bloomberg, Senin (8/1/2024), Capital A Bhd mengadakan penawaran tidak mengikat untuk menjual unit maskapai penerbangannya di Malaysia dan AirAsia Aviation Group Ltd. — yang terdiri dari anak perusahaannya di Thailand, Indonesia, Filipina, dan Kamboja — kepada AirAsia X Bhd.
Saham AirAsia X naik sebanyak 7,3% setelah pengumuman tersebut, sementara Capital A sempat naik lebih dari 4%.
Restrukturisasi organisasi ini dilakukan ketika Capital A berupaya mengajukan rencana regularisasi untuk keluar dari status kesulitan keuangannya. Status ini merupakan sebuah klasifikasi yang dimiliki perusahaan tersebut setelah pandemi.
Capital A telah mencari waktu hingga Juni 2024 untuk mengajukan rencana ke bursa saham Malaysia dalam upaya untuk meningkatkan statusnya.
“Kami perlu mengumpulkan dana untuk ekspansi bisnis, namun mendapatkan akses terhadap modal merupakan sebuah tantangan,” kata Chief Executive Officer Tony Fernandes.
Baca Juga
Tony menambahkan untuk mengatasi hal ini dan memastikan suntikan dana yang kuat, perusahaan secara strategis mengupayakan penjualan bisnis penerbangan ke AAX untuk menciptakan permainan murni penerbangan, dengan mengkonsolidasikan maskapai penerbangan jarak jauh dan pendek di bawah merek AirAsia.
Capital A juga menunjuk dua wakil CEO untuk maskapai berbiaya rendah tersebut sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaannya.
“Chester Voo akan mengambil peran sebagai wakil kepala eksekutif yang bertanggung jawab atas operasi maskapai penerbangan,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan Senin.
Capital A juga menunjuk mantan bankir Farouk Kamal sebagai wakil CEO, yang tanggung jawabnya meliputi keuangan, penyewaan pesawat, hubungan investor, dan strategi.
Pemisahan bisnis penerbangan dari Capital A juga akan memungkinkan investor untuk menilai unit non-penerbangan dengan lebih baik. Fernandes menargetkan lima perusahaan terdaftar di bawah grup tersebut, katanya pada sebuah briefing di Sepang, Malaysia.
Meskipun pendapatannya meningkat, Capital A, yang juga memiliki bisnis digital dan logistik, membukukan kerugian bersih pada kuartal ketiga tahun 2023. Di sisi lain, lalu lintas penumpang telah pulih ke sekitar 78% dari tingkat sebelum pandemi.
Perusahaan memperkirakan kapasitasnya akan pulih ke 83% dari tingkat sebelum pandemi pada akhir kuartal ini dan semakin pulih setelahnya. Menurut Fernandes, AirAsia akan membuka rute dari Kuala Lumpur ke Afrika tahun ini.
Adapun AirAsia juga berencana memiliki armada sebanyak 33 pesawat pada tahun 2028.