Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Surya Biru (SBMA) Tambah Jaringan Distribusi Gas

Surya Biru Murni Acetylene (SBMA) akan memperluas jaringan dengan penambahan stasiun pengisian bahan bakar.
Produk gas PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA)/Istimewa.
Produk gas PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA)/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten gas kimia PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) menyusun sejumlah rencana bisnis pada 2024 di antaranya mengembangkan distribusi gas produksi dengan menambahkan stasiun pengisian bahan bakar, merambah produk gas baru serta pengembangan teknologi untuk menggenjot kinerja. 

Direktur Keuangan Surya Biru Ingo Steil mengatakan SBMA akan memperluas jaringan dengan penambahan stasiun pengisian bahan bakar. Penambahan stasiun ini bertujuan untuk mengoptimalkan proses distribusi. 

Selain itu, Ingo mengklaim SBMA juga telah memiliki Akreditasi ISO 17025 untuk laboratorium gas guna memastikan standar tertinggi dalam presisi dan keandalan pengujian. 

“Pengembangan bisnis SBMA akan merambah produk gas baru dan inovatif, yang didorong oleh kemajuan teknologi dan permintaan pasar terhadap gas khusus,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (18/12/2023).

SBMA juga sudah merencanakan investasi strategis pada truk tangki dan fasilitas pendukung pabrik dengan tujuan memastikan transportasi gas yang aman dan efisien sekaligus mendukung fleksibilitas dalam produksi dan distribusi.

Strategi yang disusun SBMA ini merupakan mitigasi dari perkiraan penjualan, produksi, dan pemeliharaan bisnis. Hal tersebut sejalan dengan keyakinan SBMA soal tren peningkatan gas industri dalam konstruksi, fabrikasi logam, dan proses manufaktur lainnya.

Prospek bisnis tersebut sejalan dengan proyek Pengembangan Pabrik ASP yang diluncurkan SBMA tahun ini. Pabrik ini diklaim juga memiliki kapasitas produksi yang lebih tinggi, teknologi yang maju serta efisiensi yang lebih baik. 

Ingo mengatakan selama enam tahun terakhir, SBMA secara konsisten meningkatkan pendapatannya sebesar 11% setiap tahunnya. Sambil mempertahankan keuntungan rata-rata 5%. 

Namun, konsistensi tersebut terhambat karena produksi yang tidak efisien. Untuk mengatasi hal ini, SBMA berinvestasi dalam meningkatkan alat-alat ini guna meningkatkan efisiensi dan memangkas biaya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper