Bisnis.com, JAKARTA - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) akan menerbitkan obligasi berkelanjutan II Indonesia Infrastructure Finance tahap I tahun 2023 dengan jumlah sebesar-besarnya Rp500 miliar. Obligasi ini menawarkan kupon mulai dari 6,45% hingga 6,8%.
Dalam informasi tambahan prospektus ringkasnya, IIF menuturkan akan menerbitkan obligasi Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp160,6 miliar, dengan tingkat bunga 6,45% per tahun. Tenor untuk obligasi Seri A ini adalah 370 hari kalender sejak tanggal emisi.
Lalu, obligasi Seri B memiliki jumlah pokok sebesar Rp245,06 miliar, dengan bunga sebesar 6,70%. Obligasi ini memiliki jangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi.
Adapun obligasi Seri C sebesar Rp94,33 miliar, dengan tingkat kupon sebesar 6,8%, dengan jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi.
Bunga obligasi akan dibayarkan setiap 3 bulan sejak tanggal emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama masing-masing seri akan dilakukan pada 22 Maret 2024, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada 2 Januari 2025 untuk Seri A, 22 Desember 2026 untuk Seri B, dan 22 Desember 2028 untuk Seri C.
Sebelumnya, Direktur dan Chief Finanacial Officer serta Interim Chief Risk Officer IIF Rizki Pribadi Hasan mengatakan penerbitan obligasi ini menjadi salah satu strategi diversifikasi pendanaan IIF.
Baca Juga
"Penerbitan obligasi ini adalah salah satu bagian dari melanjutkan diversifikasi pendanaan kita," kata Rizki dalam paparan publik IIF, di Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Sebagaimana diketahui, penerbitan obligasi oleh IIF ini bertujuan untuk memperkuat modal kerja IIF dalam rangka menjaring potensi pengembangan proyek infrastruktur berkelanjutan. Rinciannya, sebesar Rp200 miliar akan digunakan untuk melakukan pembayaran sebagian utang IIF kepada Bank Danamon.
Sementara itu, sisanya digunakan untuk modal kerja IIF sehubungan dengan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur sesuai dengan kegiatan usaha IIF.
Lebih lanjut, masa penawaran umum direncanakan akan berlangsung pada 19 Desember 2023. Penjatahan pada 20 Desember 2023, disusul dengan tanggal distribusi secara elektronik pada 22 Desember 2023. Adapun tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah 27 Desember 2023.
Dalam aksi korporasi ini, IIF menunjuk Mandiri Sekuritas, BCA Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, BNI Sekuritas, dan Indopremier sebagai Penjamin Pelaksana Emisi, sedangkan Bank Mega ditunjuk sebagai wali amanat.
Adapun IIF telah mendapatkan hasil pemeringkatan obligasi dari Pefindo, dengan peringkat idAAA atau triple A.