Bisnis.com, JAKARTA - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) akan menerbitkan obligasi berkelanjutan II Indonesia Infrastructure Finance tahap I tahun 2023 dengan jumlah sebesar-besarnya Rp500 miliar.
Direktur dan Chief Finanacial Officer serta Interim Chief Risk Officer IIF Rizki Pribadi Hasan mengatakan masing-masing seri obligasi ini memiliki kupon yang berbeda-beda. Dia menjelaskan untuk obligasi Seri A dengan tenor 370 hari memiliki kupon antara 6,25%-6,95%.
Lalu untuk Seri B dengan tenor 3 tahun memiliki bunga antara 6,61%-7,10%. Adapun obligasi dengan jangka waktu terpanjang, Seri C memiliki tenor 6,75%-7,25%.
"Penerbitan obligasi ini adalah salah satu bagian dari melanjutkan diversifikasi pendanaan kita," kata Rizki dalam paparan publik IIF, di Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Sebagaimana diketahui, penerbitan obligasi oleh IIF ini bertujuan untuk memperkuat modal kerja IIF dalam rangka menjaring potensi pengembangan proyek infrastruktur berkelanjutan. Rinciannya, sebesar Rp200 miliar akan digunakan untuk melakukan pembayaran sebagian utang IIF kepada Bank Danamon.
Sementara itu, sisanya digunakan untuk modal kerja IIF sehubungan dengan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur sesuai dengan kegiatan usaha IIF.
Baca Juga
Lebih lanjut, masa penawaran umum direncanakan akan berlangsung pada 15–18 Desember 2023. Penjatahan pada 19 Desember 2023, disusul dengan tanggal distribusi secara elektronik pada 21 Desember 2023. Adapun tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah 22 Desember 2023.
Dalam aksi korporasi ini, IIF menunjuk Mandiri Sekuritas sebagai lead arranger, BCA Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, BNI Sekuritas, dan Indopremier sebagai Penjamin Pelaksana Emisi, sedangkan Bank Mega ditunjuk sebagai wali amanat.
Adapun IIF telah mendapatkan hasil pemeringkatan obligasi dari Pefindo, dengan peringkat idAAA atau triple A.