Bisnis.com, JAKARTA - Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan konsumsi batu bara global mencapai rekor tertinggi pada 2023 akibat permintaan di negara-negara berkembang tetap kuat.
Mengutip Reuters, Jumat (15/11/2023) IEA mengatakan permintaan batu bara diperkirakan naik 1,4% pada 2023, pertama kalinya melampaui 8,5 miliar ton. Hal tersebut dikarenakan penggunaan di India akan meningkat 8% dan China meningkat 5% akibat naiknya konsumsi listrik dan penurunan produksi listrik tenaga air yang lemah.
Di lain sisi, penggunaan batu bara di Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) diperkirakan masing-masing akan menurun sebesar 20% pada 2023
Di tengah ekspansi besar-besaran dalam kapasitas energi terbarukan dalam tiga tahun ke depan, penggunaan batu bara diperkirakan tidak akan menurun hingga 2026
Adapun, energi terbarukan tersebut diperkirakan dapat membantu menurunkan penggunaan batu bara sebesar 2,3%, bahkan tanpa adanya kebijakan energi bersih yang lebih kuat
Namun pada 2026, konsumsi global diproyeksikan tetap jauh di atas 8 metrik ton. Menurut laporan tersebut, jika ingin mencapai tujuan yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris, maka penggunaan batu bara yang berkelanjutan harus dikurangi secara signifikan lebih cepat.
Baca Juga
China diperkirakan akan menyumbang lebih dari setengah ekspansi energi terbarukan global dalam tiga tahun mendatang. Hal ini menyebabkan permintaan batu bara di negara tersebut turun pada tahun 2024 dan datar hingga 2026.
Kemudian, setengah dari penggunaan batu bara di dunia berasal dari China. Hal ini dapat membuat prospek penggunaan batu bara akan sangat terpengaruh di tahun-tahun mendatang oleh laju penerapan energi ramah lingkungan, kondisi cuaca, dan perubahan struktural dalam perekonomian China.
Tahun ini, China, India, dan Asia Tenggara diperkirakan akan menyumbang tiga perempat dari konsumsi batu bara global, yakni naik dari seperempat pada tahun 1990. Konsumsi di Asia Tenggara diperkirakan melampaui AS dan UE pada tahun 2023.
Hingga tahun 2026, India dan Asia Tenggara adalah satu-satunya wilayah di mana konsumsi batu bara diperkirakan akan tumbuh secara signifikan.