Bisnis.com, JAKARTA – Emiten yang dinakhodai Sugianto Kusuma alias Aguan, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) meyakini dapat meraih target prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp5,5 triliun pada 2024 meski terdapat momentum pesta demokrasi.
Target prapenjualan yang dibidik perseroan pada tahun depan jauh lebih tinggi dibandingkan target 2023 yang dipatok sebesar Rp2,1 triliun. Hingga akhir September lalu, PANI membukukan realisasi prapenjualan Rp1,7 triliun atau 82% dari target 2023.
Presiden Direktur PANI Sugianto Kusuma alias Aguan menyampaikan PANI berkomitmen kepada seluruh pemangku kepentingan dan menjalankan strategi usaha untuk sampai ke tujuan jangka menengah serta jangka panjang, paling tidak 5 tahun dari sekarang.
Sebagai lanjutan dari aksi korporasi 2022, PANI juga hampir menyelesaikan proses penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue kedua.
“Sehingga perseroan akan memiliki lahan sebesar 1.599 ha yang terletak strategis di PIK 2 dan terus mengusahakan target prapenjualan tahun 2024 bisa tercapai 100%,” kata Aguan dalam keterangan resmi yang dikutip pada Kamis (14/12/2023).
Dia menegaskan PANI akan terus mendorong inovasi cemerlang guna menciptakan pasar yang optimal di PIK 2 dan profitabilitas yang berkelanjutan tanpa mengorbankan kepercayaan konsumen.
Baca Juga
“Dengan upaya dan sumber daya kita bersama, saya berharap para pemegang saham dapat melihat pertumbuhan yang berkelanjutan di setiap kuartal dan saya sangat optimis dengan prospek bisnis PANI ke depan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Presiden Direktur PANI Alexander Halim Kusuma mengatakan bahwa di tengah target yang menjulang pada 2024, perseroan meyakini pesta demokrasi tidak akan memberikan dampak negatif terhadap sektor properti khususnya kinerja PANI.
“Siklus pesta demokrasi ini merupakan hal yang sudah berulang, bukan one-time event, sehingga dampak dari pesta demokrasi kali ini kami berpendapat dapat dilewati dengan baik dengan rencana yang matang dan antisipasi yang tepat,” ujarnya.
Namun, dia menilai disrupsi yang terjadi pasca pandemi serta perubahan perilaku generasi muda gen milenial dan gen Z sedikit banyak akan mempengaruhi siklus properti di Indonesia ke depan.
“Dengan strategi yang matang dan tepat sasaran kami berkeyakinan PANI dapat terus mengembangkan bisnis propertinya dikarenakan kebutuhan akan hunian dan tempat usaha yang menjanjikan masih sangat besar,” pungkasnya.