Bisnis.com, JAKARTA -- PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) akan membagikan dividen interim sebesar Rp90,7 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Manajemen TUGU akan membayarkan dividen mencapai Rp 90,7 miliar atau setara dengan 8% dari laba bersihnya. Sebagai informasi ini merupakan aksi pembayaran dividen interim pertama oleh TUGU.
Adapun TUGU secara historis kerap membagikan dividen tahunan dengan rasio 35%-40% dalam beberapa tahun terakhir.
Keputusan untuk membagikan dividen interim tanpa harus melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tersebut dilakukan di tengah capaian TUGU yang menorehkan laba jumbo hingga kuartal III/2023.
Laba bersih TUGU tembus rekor tertinggi hingga mencapai Rp1,1 triliun pada kuartal III/2023. Torehan tersebut didorong oleh pendapatan premi, kinerja investasi dan pendapatan yang bersifat one off gain atas kemenangan TUGU dalam kasus hukum lawan Citibank di Hongkong.
Dengan demikian TUGU juga melengkapi jajaran emiten saham di BEI yang membagikan dividen interim pada 2023. Sampai dengan saat ini terpantau ada 27 emiten saham yang sudah memutuskan untuk membagikan dividen interim.
Baca Juga
Head of Research Investasiku Cheril Tanuwijaya menilai bahwa pembagian dividen interim ini akan menjadi katalis positif untuk pergerakan harga saham TUGU dalam jangka pendek dan menjadi sinyal bagi aksi korporasi lanjutan.
"Dividen interim ini merupakan sinyal bahwa TUGU akan membagikan dividen cukup besar pada full year nanti," katanya.
Dia memprediksi laba 2023 TUGU akan mencapai Rp1,4 triliun atau meningkat 303% secara year on year. Dengan menggunakan asumsi dividen payout ratio (DPR) di level 40%, maka dividen persaham bisa menembus Rp150 atau setara dengan dividen yield 13,4% dibandingkan harga saham hari ini.
Menurut Cheril, saham seperti TUGU cocok untuk digunakan dalam strategi dividen hunting, mengingat emiten tersebut tak pernah absen bagi hasil keuntungan dan di tengah capaian kinerja yang memuaskan.
Pengumuman pembagian dividen interim tersebut sekaligus menggenapi aksi korporasi lainnya yang dilakukan oleh emiten asuransi umum anak Grup Pertamina tersebut pasca stock split pada akhir bulan Mei lalu yang membuat harga sahamnya sempat terbang mencapai level tertinggi intraday di Rp 1.480.