Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Pertamina Geothermal (PGEO) Diramal Naik ke Rp1.830, Cek Katalisnya

Saham Pertamina Geothermal (PGEO) diramal tembus ke Rp1.830 seiring dengan proyek-proyek strategis yang dijalankan serta dukungan pemerintah pada sektor EBT.
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO). Saham PGEO diramal tembus ke Rp1.830 seiring dengan proyek-proyek strategis yang dijalankan serta dukungan pemerintah pada sektor EBT. /JIBI-Nurul Hidayat
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO). Saham PGEO diramal tembus ke Rp1.830 seiring dengan proyek-proyek strategis yang dijalankan serta dukungan pemerintah pada sektor EBT. /JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten pelat merah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) diprediksi akan menguat ke level Rp1.830 seiring dengan proyek-proyek strategis yang dijalankan serta dukungan pemerintah di sektor EBT. 

Research Analyst MNC Sekuritas Alif Ihsanario menjelaskan prediksi peningkatan harga saham ini mempertimbangkan pertumbuhan yang stabil, proyek-proyek strategis, dan dukungan kuat dari pemerintah terhadap perkembangan energi terbarukan.

“PGEO juga memiliki kinerja operasional yang stabil, dengan kapasitas rata-rata di atas 80%, melampaui rata-rata industri geothermal di Amerika Serikat,” katanya dikutip Minggu (26/11/2023). 

Menurut Alif, harga saham yang diprediksi mencapai Rp 1.830 per lembar saham mencerminkan potensi kenaikan sebesar 46,4% dari harga saat ini, serta price to book value (PBV) sebesar 3,3 kali. Laporan kuartal III-2023 juga menunjukkan kinerja PGEO dengan pendapatan usaha meningkat dari US$287,4 juta menjadi US$308,9 juta year-on-year.

Pada penutupan perdagangan Jumat (24/11/2023), saham PGEO ditutup melemah 4,11% ke level Rp1.050 per saham. Sepanjang perdagangan PGEO bergerak melemah di rentang Rp1.035 hingga Rp1.100 per saham. 

Adapun sepanjang satu minggu perdagangan saham PGEO telah turun 13,93%. Kapitalisasi menunjukkan angka Rp43,47 triliun. 

Alif menjelaskan bahwa prediksi kenaikan harga saham PGEO didukung oleh proyeksi pendapatan perusahaan yang signifikan, dengan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 11,5% selama periode 2022 hingga 2028. 

Selain itu, ekspansi ke luar negeri, terutama di Kenya, menunjukkan komitmen PGEO terhadap diversifikasi geografis. Profil keuangan yang kuat, dengan interest coverage ratio (ICR) rata-rata 10,6 kali lipat dalam lima tahun terakhir, juga menjadi poin penting menurut laporan MNC Sekuritas.

MNC Sekuritas menilai bahwa Indonesia, sebagai pemimpin dalam kapasitas panas bumi global, memberikan potensi pertumbuhan signifikan bagi industri panas bumi di masa depan. Alif menekankan bahwa dukungan pemerintah terhadap energi terbarukan dan kebijakan infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dapat memberikan dorongan signifikan kepada perusahaan seperti PGEO.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper