Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mampu melampaui konsesus analis Bloomberg dalam sehari perdagangan.
Pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis (23/11/2023), saham ARTO melaju kencang ke level Rp2.780 atau naik 490 poin yang setara dengan 21,4%. Kenaikan saham bank digital itu pun mampu menembus target harga yang telah ditetapkan oleh sejumlah analis.
Konsesus Bloomberg menargetkan saham ARTO bakal naik ke posisi Rp2.694. Lebih rendah dari level harga yang dipijak. Adapun target harga itu berasal dari rata-rata rekomendasi analis sebanyak 13 sekuritas atau setara 72%.
Sementara itu hanya ada 5 sekuritas merekomendasikan tahan dan tidak ada yang memberi peringatan jual.
Bila ditelaah lebih cermat, beberapa sekuritas sejatinya memberikan target harga yang lebih tinggi daripada konsesus mengacu pada hasil kinerja yang ciamik per kuartal III/2023. Misalnya BNI Sekuritas memberikan rekomendasi beli dengan target Rp3.700.
Begitu juga dengan Indo Premier Sekuritas pada posisi Rp3.500, lalu Citibank Sekuritas Rp3.550, dan Morgan Stanley Rp3.200.
Baca Juga
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan tanda-tanda penguatan harga saham ARTO sudah lama terjadi. Adapun peningkatan harga tersebut dikarenakan terdapat sentimen positif dari masuknya saham ARTO ke indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI).
Nafan juga menjelaskan, katalis positif yang dapat mendorong saham ARTO berkaitan dengan penetapan suku bunga tinggi oleh Bank Indonesia (BI), karena hal tersebut mendorong NIM.
“ARTO pun telah melakukan penyesuaian untuk kenaikan suku bunga acuan. Terutama suku bunga deposito, itu juga bisa mendorong peningkatan penghimpunan dana. Di sisi lain, bunga kredit pun semestinya juga akan ada adjustment. Karena hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja net interest margin.” jelas Nafan kepada, Selasa (23/11/2023).
Sementara itu untuk katalis negatif, lanjut Nafan, lebih dipengaruhi oleh faktor likuiditas ARTO yang masih belum bisa maksimal jika dibandingkan dengan bank dengan modal inti jumbo atau KBMI IV. Meskipun begitu, likuiditas ARTO masih jauh lebih baik jika dibandingkan dengan bank digital lainnya seperti PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) dan PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI). (Daffa Naufal Ramadhan)
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.