Bisnis.com, JAKARTA - Entitas usaha PT Indika Energy Energy Tbk. (INDY) di bidang pertambangan emas, PT Masmindo Dwi Area (Masmindo), menargetkan konstruksi area tambang mulai 2024 sehingga produksi dimulai pada 2025.
Pada 20 November 2023, Masmindo melaksanakan audiensi dengan Pj. Gubernur Sulawesi Selatan Bachtir Baharuddin. Hal ini menandai langkah penting dalam perkembangan proyek penambangan emas Awak Mas yang dikelola Masmindo di Desa Ranteballa, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Audiensi turut dihadiri oleh Bupati Luwu H. Basmin Battayang bersama sejumlah kepala OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Luwu.
Direktur Utama Masmindo Trisakti Simorangkir menyampaikan salah satu poin penting yang disampaikan dalam pertemuan adalah kemajuan signifikan dalam pembebasan lahan yang hampir selesai. Hal ini menunjukkan kesiapan Masmindo unuk memasuk tahap konstruksi yang akan dimulai tahun depan.
"Dengan demikian, kegiatan produksi diharapkan dimulai pada tahun 2025," paparnya dalam keterangan resmi, Kamis (23/11/2023).
Gubernur menyatakan apresiasi dan dukungan terhadap upaya Pemerintah Kabupaten Luwu dan Tim Satgas dalam hal percepatan investasi, yang selaras dengan program hilirisasi industri yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Program hilirisasi industri menjadi salah satu langkah penting bagi Indonesia untuk menjadi negara maju pada tahun 2045 mendatang.
Baca Juga
Sebeumnya, Direktur dan Group Chief Investment Officer INDY Purbaja Pantja mengatakan Indika Energy memiliki 3 perusahaan yang melakukan diversifikasi pada bidang mineral, yaitu PT Masmindo Dwi Area, PT Mekko Metal Mining, dan PT Rockgeo Energi Nusantara.
Dia menjelaskan jumlah reserve tambang emas cukup besar dengan cadangan di kisaran sekitar 1,5 juta ounces. Pada 2025, diharapkan tambang tersebut bisa memberikan kontribusi pendapatan yang signifikan ke INDY.
Proyek Awak Mas dari PT Masmindo Dwi Area merupakan bisnis pertambangan emas yang telah menjadi bagian dari INDY sejak 2018. Saat itu, INDY melalui anak perusahaannya yaitu PT Indika Mineral Investindo (IMI) menandatangani Perjanjian Penyertaan Saham (Subscription Agreement) dengan Nusantara Resources Limited untuk melakukan penyertaan sebesar 33,4 juta lembar.
Nusantara Resources Limited merupakan perusahaan tambang emas yang terdaftar di Bursa Efek Australia dengan simbol ticker NUS.
Dengan harga per saham AUD$23, maka total nilai transaksi tersebut mencapai AUD$7,68 juta. Pembelian saham dilakukan melalui private placement. Dengan terpenuhinya syarat dan kondisi yang diatur dalam perjanjian, Indika Energy menjadi pemegang saham di Nusantara dengan total kepemilikan 19,9%.
Selanjutnya, IMI menyelesaikan akuisisi saham tersisa 72,2% di Nusantara Resources Limited pada 2021. Dengan demikian, kepemilikan IMI di Nusantara Resources menjadi 100%.