Bisnis.com, JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel berpotensi mendapatkan tambahan pendapatan pada kuartal IV/2023 berkat adanya pembaruan kontrak.
Sebagai informasi, emiten menara secara siklus memang kerap menerima tambahan pendapatan yang berasal dari pengakuan atas pendapatan dari kontrak penyewaan menara diperbaharui pada kuartal terakhir. Adapun pada kuartal II dan III, Mitratel tidak mengakui pendapatan karena pembaruan kontrak belum selesai ditandatangani.
Meski demikian, layanan penyewaan terhadap tenant menara tidak berhenti alias terus dilakukan, sehingga beban perawatan dan beban biaya lainnya sudah dicatatkan terlebih dahulu. Pencatatan pendapatan, termasuk pada bulan-bulan sebelumnya, baru dilakukan setelah kontak sewa ditandatangani.
Analis Yuanta Research Chandra Pasaribu dalam risetnya mengatakan pelambatan pendapatan MTEL di kuartal III terjadi karena adanya pendapatan yang belum diakui senilai Rp70 miliar- Rp100 miliar. Pendapatan MTEL secara kuartalan naik 3,3% dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi Rp2,1 triliun.
Dengan pendapatan tersebut, Chandra mengakui kinerja MTEL hingga kuartal III-2023 telah sesuai dengan harapan. "Secara keseluruhan, hasilnya sesuai dengan ekspektasi kami," ujarnya.
Setali tiga uang dengan Chandra, Analis Aldiracita Sekuritas Selvi Ocktaviani mengatakan ada hal yang menarik pada laporan keuangan MTEL kuartal III-2023. Pendapatan MTEL dari Telkomsel yang merupakan perusahaan terafiliasi turun 2,5% secara kuartalan akibat belum selesainya perpanjangan kontrak. MTEL memutuskan untuk menunda pengakuan atas pendapatan tersebut sampai kontrak perpanjangan selesai dilakukan, meskipun sewa menara terus berjalan.
Baca Juga
"Sekitar separuh dari 4.000 kontrak Telkomsel yang berakhir pada akhir tahun 2023 masih diperbarui. Manajemen memperkirakan akan membukukan pendapatan sewa menara yang tertunda sekitar Rp70 miliar- Rp100 miliar pada kuartal IV-2023 dan mencapai target pertumbuhan pendapatannya, yakni tumbuh 11% yoy," ujarnya.
Saat ini, Mitratel memiliki 37.091 menara pada akhir Kuartal III-2023, tumbuh 5,8% dibandingkan dengan setahun sebelumnya. Dengan jumlah ini, Mitratel menjadi pemilik menara terbanyak di Asia Tenggara.
Persebaran menara Mitratel meliputi 15.505 menara di Jawa dan 21.586 menara berada di luar Jawa atau sekitar 58% dari total menara, dengan jumlah tenant 55.704 atau tenancy ratio 1,5x.
Pertumbuhan kepemilikan menara ini berhasil diimbangi dengan kenaikan jumlah penyewa sebesar 10,5% menjadi 55.704 tenant dari sebelumnya 50.390 tenant (yoy). Sementara jumlah kolokasi melonjak 21,3% menjadi 18.613 dari sebelumnya 15.339 kolokasi (yoy). Sepanjang tahun ini, Mitratel juga berhasil memperpanjang serat optik menjadi 29.042 Km.
MTEL mencatatkan EBITDA margin 80,6% pada September 2023 dengan laba bersih Rp1,43 triliun, melonjak 16,6% dari periode yang sama tahun lalu.