Bisnis.com, JAKARTA - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) segera menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Indonesia Infrastructure Finance Tahap I Tahun 2023 dengan jumlah pokok maksimal sebesar Rp500 miliar. Rencana penggunaan dananya sebagian akan digunakan untuk melunasi utang.
Dalam prospektusnya, IIF menyampaikan penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Indonesia Infrastructure Finance dengan target yang akan dihimpun sebanyak-banyaknya Rp3 triliun.
Obligasi Berkelanjutan II Tahap I tersebut ditawarkan dalam tiga varian, yakni seri A bertenor 370 hari sejak tanggal emisi, seri B bertenor 3 tahun, dan seri C bertenor 5 tahun. Tanggal emisi obligasi jatuh pada 21 Desember 2023.
Ketiga seri obligasi tersebut masing-masing ditawarkan sebesar 100% dari jumlah pokok obligasi. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat kecuali sertifikat jumbo yang diterbitkan atas nama PT Kustodian Central Efek Indonesia (KSEI).
Kendati demikian, perseroan belum menetapkan besaran bunga obligasi maupun jumlah pokok dari masing-masing seri. Bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi. Pembayaran bunga obligasi pertama dari masing-masing seri dilakukan pada 21 Maret 2024.
Adapun, obligasi seri A jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2025, obligasi seri B jatuh tempo pada 21 Desember 2026, sedangkan jatuh tempo seri C pada 21 Desember 2028.
Baca Juga
Sebagai informasi, obligasi IIF tersebut telah mengantongi peringkat idAAA dari Pefindo. Selain itu, ada 5 penjamin pelaksana emisi obligasi di antaranya yakni PT BCA Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Indopremier Sekuritas.
Adapun, rencana penggunaan dana obligasi ini akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang perseroan kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) sebesar Rp200 miliar.
Total nilai pinjaman perseroan ke Bank Danamon sebesar Rp375 miliar, alhasil sisa saldo utang sebesar Rp175 miliar akan dilunasi menggunakan kas internal.
"Sisanya akan digunakan perseroan untuk modal kerja sehubungan dengan kegiatan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur sesuai dengan kegiatan usaha perseroan yaitu pembiayaan proyek-proyek yang layak secara komersial," tulis manajemen IIF dalam prospektus.
Indikasi Jadwal Penerbitan Obligasi IIF:
- Masa penawaran awal: 20 November-5 Desember 2023
- Tanggal efektif: 13 Desember 2023
- Masa penawaran umum: 15-18 Desember 2023
- Tanggal penjatahan: 19 Desember 2023
- Tanggal distribusi secara elektronik (tanggal emisi): 21 Desember 2023
- Tanggal pengembalian uang pemesanan: 21 Desember 2023
- Tanggal pencatatan pada BEI: 22 Desember 2023