Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bapanas Bantah Perpanjangan Bansos Beras Bermuatan Politis

Badan Pangan Nasional (Bapanas) membantah tudingan adanya muatan politis di balik perpanjangan bantuan pangan beras hingga Juni 2024.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau persediaan Beras dan menyerahkan bantuan pangan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang Bulog Dramaga, Kab. Bogor, Senin (11/9/2023). JIBI/Bisnis-Akbar Evandio
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau persediaan Beras dan menyerahkan bantuan pangan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang Bulog Dramaga, Kab. Bogor, Senin (11/9/2023). JIBI/Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi membantah tudingan adanya muatan politis di balik perpanjangan bantuan pangan beras hingga Juni 2024.

Arief menegaskan program bantuan beras tersebut merupakan upaya pemerintah menjaga daya beli masyarakat berpenghasilan rendah dan inflasi dari harga beras. Menurutnya, keputusan perpanjangan bantuan beras itu telah melalui pertimbangan mendalam.

"Kita pastikan penyaluran ke masyarakat selalu tepat sasaran dan tidak ada muatan politis, mengingat sudah memasuki tahun politik seperti saat ini. Masyarakat dan segenap elemen bisa mengawasi bersama," ujar Arief dalam keterangan resmi, Minggu (19/11/2023).

Arif menambahkan, pertimbangan lainnya yaitu adalah adanya proyeksi panen raya tahun depan akan mundur sekitar 1-2 bulan dari biasanya mulai panen raya pada Maret-April.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat puncak produksi beras tertinggi secara bulanan terjadi pada Maret 2022 mencapai 5,49 juta ton, dan Maret 2024 mencapai 5,13 juta ton.

Di sisi lain, permintaan beras akan meningkat pada momentum pemilihan umum (pemilu) di Februari 2024 dan Idul Fitri di April 2024.

"Untuk itu, Presiden Joko Widodo meminta untuk selalu memperkuat stok CBP [Cadangan Beras Pemerintah] yang nantinya disalurkan melalui bantuan pangan beras kepada 22 juta KPM [Keluarga Penerima Manfaat] hingga Juni 2024," kata Arief.

Lebih lanjut, dia mengaku bakal mengantisipasi pergeseran panen raya tahun depan dengan memperkuat stok CBP untuk kebutuhan bantuan  pangan selama 6 bulan di 2024. Adapun Bulog membutuhkan sekitar 1.320.244 ton untuk kebutuhan bantuan pangan di tahun depan.

Arief menyebut total keluarga penerima bantuan beras di 2024 seanyak 22.004.077 KPM berdasarkan data Penasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Jumlah penerima tersebut lebih banyak dari jumlah penerima bantuan pangan tahun ini sebanyak 21,3 juta KPM yang berasal dari DTKS Kemensos.

Meskipun sumber CBP di antaranya berasal dari importasi, ia mengatakan beras untuk bantuan pangan itu tidak akan menekan harga di tingkat petani. Sebaliknya, dia optimistik bantuan beras dapat berperan menekan harga beras dan inflasi beras di tingkat konsumen.

Dia merujuk pada data BPS yang mencatat adanya penurunan inflasi beras secara bulanan. Pada September 2023 saat bantuan beras tahap II dimulai, inflasi beras tercatat 5,61% month-to-month (mtm), kemudian angkanya berangsur turun menjadi 1,72% (mtm) pada Oktober 2023.

"Kita memang melakukan pengadaan beras dari luar untuk stok CBP, tapi itu selalu terukur dan dijamin tidak membuat harga di level petani menjadi anjlok," jelasnya.

Sebelumnya, Peneliti Center of Reform on Economics (Core), Eliza Mardian justru menilai perpanjangan bantuan pangan beras semata-mata dilakukan pemerintah untuk menjaga stabilitas masyarakat selama tahun politik 2024. Musababnya, ada potensi Pemilihan Presiden (Pilpres) dilakukan 2 putaran hingga pertengahan 2024.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper