Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Turun, PP Properti (PPRO) Berbalik Rugi Rp116,63 Miliar Kuartal III/2023

PT PP Properti Tbk. (PPRO) mencatatkan kinerja negatif sepanjang kuartal III/2023 usai berbalik rugi Rp116,63 miliar dari sebelumnya laba Rp5,80 miliar.
Pekerja melintas di dekat logo PT PP Properti Tbk. (PPRO) di Jakarta, Kamis (20/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pekerja melintas di dekat logo PT PP Properti Tbk. (PPRO) di Jakarta, Kamis (20/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti pelat merah, PT PP Properti Tbk. (PPRO) mencatatkan kinerja negatif sepanjang kuartal III/2023 usai berbalik rugi Rp116,63 miliar dari sebelumnya laba Rp5,80 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2022.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2023, PPRO mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp371,05 miliar per kuartal III/2023. Angka tersebut turun 71,19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,28 triliun.

Pendapatan usaha PPRO terdiri dari penjualan real estat, dan pendapatan properti. Adapun penjualan real estat terdiri dari segmen apartemen, dan tanah. Sementara pendapatan properti terdiri dari hotel, biaya layanan penyewa, dan sewa.

Secara rinci penjualan apartemen ambles 82,06% menjadi Rp206,11 miliar. Kemudian penjualan tanah meningkat 232,04% menjadi Rp16,46 miliar.

Selain itu, pendapatan dari segmen hotel meningkat 18,8% menjadi Rp133,29 miliar, biaya layanan penyewa turun 11,11% menjadi Rp21,13 miliar, dan sewa turun 6,48% menjadi Rp14,05 miliar.

Selanjutnya, PPRO mencatatkan penurunan beban pokok penjualan dari Rp1,13 triliun menjadi Rp318,18 miliar sepanjang kuartal III/2023. Adapun laba kotor tercatat turun 65,78% menjadi Rp52,86 miliar.

Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisienkan, PPRO mencatatkan rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp116,63 miliar berbalik dari kuartal III/2022 yang mencatatkan laba Rp5,80 miliar.

Sementara itu, jumlah aset PPRO meningkat dari Rp21,81 triliun di akhir tahun 2022 menjadi Rp20,44 triliun pada akhir September 2023. Di sisi lain, jumlah liabilitas turun dari Rp17,25 triliun pada 31 Desember 2022 menjadi Rp15,96 triliun pada 30 September 2023.

Kemudian untuk kas dan setara kas akhir tahun terjadi penurunan 47,3% dari Rp1,44 triliun menjadi Rp762,88 miliar.

Sebagai informasi, PPRO mendapatkan notasi X dari Bursa Efek Indonesia lantaran memenuhi kriteria efek bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper