Bisnis.com, JAKARTA -- PT Ifishdeco Tbk. (IFSH) mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp102,95 miliar pada kuartal III/2023 atau tumbuh 38,78% yoy.
Sekretaris Perusahaan Ifishdeco Rivka Rotua Natasya menyatakan laba perseroan juga tercatat sebesar Rp421,5 miliar, meningkat 13,91% dari performa periode yang sama di tahun 2022 sebesar Rp370,03 miliar.
“Pertumbuhan kinerja ini didorong oleh 2 faktor. Pertama yaitu pertumbuhan organik, karena perseroan mampu meningkatkan volume produksi dan penjualan dibandingkan tahun sebelumnya dan faktor kedua adalah pertumbuhan anorganik, dimana IFSH memiliki arus pendapatan dari hasil akuisisi dan penyertaan modal pada tahun lalu, yaitu konsesi nikel baru di daerah Kolaka Utara, serta konsesi batu silica di Tinanggea,” ujarnya.
Rivka mengatakan faktor pendukung peningkatan persentase atas laba disebabkan oleh peningkatan volume penjualan dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini tentunya tidak lepas dari penerapan strategi manajemen dalam mencapai target yang sudah ditetapkan.
Pencapaian nilai laba bersih per saham dasar IFSH tumbuh mencapai 37,14% dibandingkan laba bersih per saham dasar di periode yang sama di tahun 2022.
Adapun pendapatan IFSH pada kuartal III/2023 tercatat sebesar Rp997,56 miliar yang mengalami kenaikan mencapai 46,58% dibandingkan di periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp680,56 miliar.
Baca Juga
Pada 2022, IFSH beserta entitas anaknya mengumumkan pertumbuhan kinerja sepanjang 2022 dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya dengan laba bersih tumbuh 17,5 persen dibandingkan dengan pada 2021.
Mengutip laporan keuangan perseroan periode 2022, emiten bersandi IFSH ini mencatatkan pendapatan naik dari Rp906,25 miliar pada akhir 2021 menjadi Rp939,03 miliar pada 2022 atau naik tipis 3,61 persen.
Pertumbuhan penjualan disumbang dari kenaikan penjualan ke pihak ketiga, seperti ke PT Kyara Sukses Mandiri senilai Rp565,99 miliar, dan ke PT Infei Metal Industry Rp104,44 miliar.
Pertumbuhan pendapatan juga didorong oleh penurunan beban usaha hingga 20,51 persen dari Rp478,24 miliar pada 2021 menjadi Rp380,12 miliar pada 2022. Dengan demikian, laba kotor Perseroan tumbuh 30,58 persen dari Rp428,01 miliar pada 2021 menjadi Rp558,90 miliar per akhir 2022.
Adapun, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp199,18 miliar atau tumbuh 17,50 persen dari pada akhir 2021 senilai Rp169,51 miliar. Sejalan, laba bersih per saham juga mengalami kenakan dari Rp79,77 per saham pada 2021 menjadi Rp93,74 per saham.