Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Perdana Impor Beras Giling dari Kamboja 3.500 Ton

Indonesia melakukan importasi beras giling pertama kali dari Kamboja sebanyak 3.500 ton yang telah tiba pengirimannya di Kota Semarang.
Ni Luh Anggela,Pandu Gumilar
Ni Luh Anggela & Pandu Gumilar - Bisnis.com
Sabtu, 4 November 2023 | 09:30
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau persediaan Beras dan menyerahkan bantuan pangan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang Bulog Dramaga, Kab. Bogor, Senin (11/9/2023). JIBI/Bisnis-Akbar Evandio
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau persediaan Beras dan menyerahkan bantuan pangan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang Bulog Dramaga, Kab. Bogor, Senin (11/9/2023). JIBI/Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia melakukan importasi beras giling pertama kali dari Kamboja sebanyak 3.500 ton yang telah tiba pengirimannya di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis (2/11).

Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Manet mengatakan pengiriman itu akan bermanfaat bagi kedua negara.

"Ini merupakan hasil dari negosiasi yang bermanfaat dalam membuka pasar (Indonesia) untuk beras giling kami," ujar PM Kamboja itu dikutip dari Antara, Sabtu (4/11/2023).

Dia menyampaikan bahwa ekspor komoditas itu ke Indonesia akan membantu menggenjot volume ekspor negara kerajaan tersebut, dan berkontribusi pada peningkatan penghidupan para petani.

Sekitar 3.500 ton beras putih diekspor ke Indonesia dalam pengiriman perdana tersebut. Adapun ekspor itu dilakukan usai Indonesia pada Agustus lalu sepakat untuk membeli 125.000 ton beras giling dari Kamboja.

Kamboja telah mengekspor total 456.581 ton beras giling ke 57 negara dan kawasan dalam sembilan bulan pertama 2023, meraup pendapatan sebesar US$327,4 juta (1 dolar AS = Rp15.861), menurut Federasi Beras Kamboja (Cambodia Rice Federation).

China dan Eropa merupakan pasar utama untuk beras giling dari negara Asia Tenggara tersebut.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menyampaikan, beras impor ini merupakan bagian dari CPP yang harus dimiliki Perum Bulog.

Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta untuk melanjutkan bantuan pangan beras ke masyarakat rentan dan menargetkan stok beras di Bulog minimal 1 juta ton pada akhir 2023.

“Hari ini adalah hari pertama stok beras dari Kamboja masuk ke Indonesia. Targetnya ada 10.000 ton dan hari ini telah datang 3.500 ton. Selanjutnya nanti kita akan bicara lagi dengan pihak Kamboja,” kata Arief dalam keterangan resmi, Kamis (2/11/2023).

Arief menuturkan, terdapat total 140 kontainer yang berisi 25 ton beras per kontainernya. Adapun, jumlah impor beras secara keseluruhan mencapai 3.500 ton dan sudah diambil sampel pengecekan oleh Badan Karantina Indonesia untuk memastikan aspek keamanan dan mutu pangannya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, kedatangan stok beras dari luar negeri merupakan upaya yang telah dipertimbangkan secara seksama dan komprehensif. Arief memastikan penggunaannya hanya diperuntukan ke program-program pemerintah dalam rangka intervensi pasar dan bantuan ke masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper