Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat ke 6.810,43 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Jumat (3/11/2023). Saham teknologi GOTO, BUKA, hingga BELI atau IDXTECHNO memimpin kenaikan tertinggi secara sektoral.
Pada pukul 11.30 WIB, IHSG naik 0,87% atau 59,04 poin ke level 6.810,43 pada perdagangan siang ini. IHSG bergerak pada rentang 6.764,67 sampai 6.824,45 sepanjang sesi.
Terdapat 321 saham menguat, 190 saham melemah, dan 216 saham dalam posisi stagnan. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp10.588 triliun.
Saham paling laris pada perdagangan kali ini dipimpin oleh PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dengan nilai transaksi mencapai Rp466,2 miliar. Adapun saham GOTO naik 7,04% ke harga Rp76.
Saham terlaris kedua dipegang oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan nilai transaksi sebesar Rp312,8 miliar. Saham BBRI naik 2,50% ke harga Rp5.125.
Pada posisi ketiga saham terlaris diisi oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) dengan nilai transaksi sebesar Rp202 miliar. Saham AMMN melemah 1,81% ke harga Rp6.775.
Baca Juga
Beberapa emiten lain yang masuk ke dalam daftar saham paling laris di antaranya, saham BBCA yang menguat 1,13% ke harga Rp8.950. Selanjutnya, saham TLKM yang turun 1,10% ke level Rp3.580. Serta, saham BOGA yang turun 1,22% ke level Rp1.215.
Sementara itu, saham paling anjlok atau top losers hari ini ditempati oleh CARE yang ambles 24,44% atau 66 poin ke level 204. Lalu, disusul oleh MENN yang melemah 9,20% atau 8 poin ke posisi 79. Selanjutnya, ada saham MITI dan KJEN yang masing-masing turun 9,03% ke level 282 dan 8,73% ke posisi 115.
Di sisi lain, indeks teknologi atau IDXTECHNO naik 3% lebih pagi tadi, dan memimpin kenaikan tertinggi secara sektoral. Di antaranya seperti saham GOTO yang naik 5,63% dan BUKA 4,95%.
Pada perdagangan siang ini, beberapa saham IDXTECHNO lain yang mengalami kenaikan seperti BUKA yang naik 4,95% ke harga Rp212, dan BELI yang menguat 1,76% ke harga Rp462.
Investment Analyst Lead Stockbit Edi Chandren dalam riset hariannya mengatakan, kenaikan sektor teknologi pagi tadi didorong oleh sentimen sinyal dovish dari The Fed.
“Kami menilai bahwa kenaikan sektor teknologi pagi ini masih didorong oleh sentimen sinyal dovish dari The Fed, apalagi sektor ini telah turun signifikan dan paling underperform dalam 2 bulan terakhir,” tulis Edi dalam riset harian, Jumat (3/11/2023).
Edi menambahkan, keputusan The Fed untuk menahan suku bunga di 5,25–5,5% menjadi optimisme bagi investor atas potensi berakhirnya pengetatan kebijakan moneter.
Sinyal dovish dari The Fed juga memunculkan harapan bahwa Bank Indonesia tidak kembali menaikan suku bunga acuan, setelah memutuskan untuk menaikkan BI-7 Days Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps ke level 6% pada Oktober 2023.
“Berakhirnya tren kenaikan suku bunga akan memberi sentimen positif untuk sektor teknologi yang masih membutuhkan pendanaan, mengingat saat ini mayoritas emiten teknologi masih beroperasi dengan rugi,” imbuh Edi. (Daffa Naufal Ramadhan)