Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja keuangan emiten milik Hary Tanoesoedibjo, yakni PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) mencatatkan penurunan pendapatan dan laba bersih pada kuartal III/2023 akibat melemahnya penghasilan dari segmen iklan.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Kamis (2/11/2023), MNCN mencetak pendapatan usaha Rp6,04 triliun sepanjang Januari-September 2023. Perolehan tersebut mencerminkan penurunan sebesar 17,54% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Melemahnya pendapatan usaha MNCN disebabkan oleh cuan segmen iklan yang mencatatkan penurunan secara tahunan. Hingga kuartal III/2023, perseroan meraup pendapatan dari segmen iklan sebesar Rp5,31 triliun atau terkoreksi 16,09 persen YoY.
Perinciannya, segmen iklan nondigital membukukan pendapatan sebesar Rp3,39 triliun atau melemah 23,39% YoY. Adapun pendapatan dari iklan digital hanya bertumbuh 0,66 persen secara tahunan menjadi Rp1,91 triliun pada kuartal III/2023.
Selain itu, pendapatan dari segmen konten dan intellectual property (IP) juga menunjukkan penurunan sebesar 31,95% secara tahunan menjadi Rp945,57 miliar, lalu segmen subscription meraih Rp374,88 miliar atau terkoreksi 10,09% YoY.
Di tengah melemahnya pendapatan, perseroan mencatatkan beban langsung sebesar Rp3,19 triliun alias menurun 0,27% YoY. Dengan demikian, laba kotor yang dihimpun MNCN sepanjang Januari-September 2023 mencapai Rp2,85 triliun, ambles 30,91% YoY.
Baca Juga
Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lain, MNCN mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan sebesar Rp870,54 miliar atau melemah 47,45% YoY. Laba per saham juga menurun dari Rp125,23 menuju level Rp65,81 per lembar.
Di sisi lain, hingga kuartal III/2023, MNCN membukukan total aset sebesar Rp22,68 triliun atau naik 1,16% year-to-date (YtD). Adapun liabilitas turun 25,08% YtD menjadi Rp1,88 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp20,8 triliun atau tumbuh 4,48% YtD.
Adapun arus kas setara kas pada akhir periode September 2023 mencapai Rp1,51 triliun atau meningkat sebesar 4,51% YoY dari posisi sebelumnya Rp1,45 triliun.