Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JP Morgan Proyeksikan Perbankan dan Konsumer bakal Cemerlang pada Pemilu 2024

J.P Morgan Indonesia memperkirakan sektor bank dan konsumer yang bakal tampil outperform pada 2024 atau tepat saat dengan Pemilihan Umum (Pemilu).
Head of Indonesia Equities Research JP Morgan Henry Wibowo dalam Media Roundtable  bersama J.P. Morgan di Jakarta, Rabu (1/3/2023). JIBI/Annisa Kurniasari Saumi.
Head of Indonesia Equities Research JP Morgan Henry Wibowo dalam Media Roundtable bersama J.P. Morgan di Jakarta, Rabu (1/3/2023). JIBI/Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA – J.P Morgan Indonesia memperkirakan ada dua sektor yang bakal tampil outperform pada 2024 atau tepat saat dengan Pemilihan Umum (Pemilu). 

Executive Director J.P Morgan Indonesia Henry Wibowo mengatakan bahwa kedua sektor tersebut adalah perbankan dan sektor konsumer. Namun, lanjutnya, konsumer akan menjadi sektor yang paling diuntungkan saat Pemilu mendatang. 

“Saya rasa dua sektor ini akan tetap outperform tahun depan, terutama sektor konsumer, karena biasanya tahun Pemilu itu sirkulasi dana akan meningkat, sehingga konsumsi domestik juga ikut naik,” ujarnya saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/10/2023). 

Menurut Henry, performa sektor konsumer staples atau lebih dikenal fast moving consumer goods (FMCG) dan konsumer discretionary seperti perhotelan, otomotif, onderdil, garmen, hingga supermarket diperkirakan meningkat pada 2024. 

Dia menambahkan bahwa dengan kehadiran Pemilu tahun depan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang mencetak return positif. Hal tersebut, kata Henry, berkaca dari kondisi IHSG pada pemilu tahun-tahun sebelumnya. 

“Jadi di tahun pemilu, seperti tahun 2009, 2014, dan 2019 itu IHSG kita berada dalam kondisi positif di local currency term,” pungkasnya, 

Di sisi lain, Henry mengatakan Indonesia sepanjang tahun ini merupakan salah satu pasar dengan performa ciamik. Hal ini tecermin dari acuan indeks negara berkembang yang menunjukkan Indonesia tumbuh 5% sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YtD). 

“Meskipun rupiah kita di Rp15.900, pasar kita ini outperform 5% dibandingkan acuan indeks lainnya. Kalau kami lihat, salah satu katalisnya itu adalah transformasi current account,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper